Bahaya Menggunakan Headset Saat Tidur dapat Picu Penyakit
Headset biasa digunakan untuk mendengarkan lagu. Meski boleh digunakan sewajarnya, terkadang masih saja ada yang menggunakan headset sembari mengendarai motor. Bahkan, ada sebagian orang yang memakainya saat tidur. Tetapi banyak pula yang abai terhadap efek negatif penggunaan headset berlebih.
Efeknya akan memicu berbagai penyakit telinga. Berikut ulasan dari Ngopibareng.id tentang masalah-masalah kesehatan telinga, yang muncul bila sering menggunakan headset.
Macam-macam Alat Mendengarkan Musik
Beberapa orang mungkin belum mengetahui perbedaan dari aksesoris elektronik yang biasa digunakan untuk mendengarkan musik seperti berikut ini:
1. Headphone
Headphone menjadi salah satu aksesoris alat dengar yang hanya bisa digunakan untuk mendengarkan tanpa bisa digunakan untuk melakukan komunikasi. Biasanya kualitas suara headphone lebih bagus karena memang di desain khusus hanya untuk audio saja.
2. Headset
Headset merupakan headphone dengan tambahan mikrofon sehingga tidak hanya bisa digunakan untuk mendengarkan, tetapi juga untuk komunikasi. Headset idealnya digunakan untuk berkomunikasi seperti via Skype, call center maupun video call yang lainnya.
Headset maupun headphone lebih sering dipasang pada PC atau laptop. Biasanya headset mempunyai 2 jack audio, jack pertama untuk input yakni mikrofon dan jack kedua sebagai output yakni speaker.
3. Earphone
Earphone hampir sama dengan headphone namun bentuknya lebih kecil dan mudah untuk dibawa ke manapun. Oleh karena itu, earphone lebih sering dipakai untuk perangkat mobile saja.
4. Handsfree
Handsfree merupakan earphone yang diberi tambahan tertentu seperti mikrofon dan tombol fungsi yang berguna untuk menaikkan atau menurunkan volume serta menerima atau memutus panggilan. Tapi memang karena earphone dan handsfree hampir sama, banyak orang yang lebih sering menyebut earphone ketimbang handsfree.
Bahaya Menggunakan Headset
1. NIHL (noise-induced hearing loss)
Bahaya berupa NIHL (noise-induced hearing loss) atau tuli akibat kebisingan dapat terjadi tidak hanya karena volume suara di headset terlalu keras, tetapi juga seberapa lama atau sering Anda menggunakannya.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Noise & Health menemukan bahwa 10% dari 280 remaja yang diteliti memiliki kebiasaan mendengarkan musik melalui headset dalam waktu yang lama, bahkan saat tidur. Kebiasaan yang dilakukan ini membuat seseorang lebih berisiko terkena NIHL di kemudian hari.
2. Tinnitus
Sel-sel rambut koklea yang rusak dapat menyebabkan suara berdenging, berdengung, atau menderu di telinga maupun kepala. Kondisi ini disebut dengan tinnitus.
Hasil penelitian yang dipublikasikan Noise & Health menunjukkan bahwa remaja yang mendengarkan musik lebih dari 3 jam dengan menggunakan headset lebih sering mengalami tinnitus.
3. Hiperakusis
Situs Columbia Asia Hospital India menyebutkan bahwa 50% orang yang menderita tinnitus cenderung mengembangkan kepekaan tinggi terhadap suara di lingkungan yang normal. Kondisi ini disebut dengan hiperakusis.
4. Kehilangan pendengaran
Menggunakan headset untuk mendengarkan musik dengan keras dan dalam waktu yang lama dapat membuat sel-sel rambut lebih sensitif. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen.
5. Infeksi telinga
Bahaya lain yang dapat ditimbulkan akibat pemakaian headset adalah infeksi telinga. Hal ini karena headset yang ditempatkan langsung ke dalam liang telinga akan menghalangi aliran udara.
Di samping infeksi telinga, pemakaian headset juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri. Kuman ini mungkin tertinggal di headset dan akan menginfeksi penggunanya. Risiko tersebut semakin parah ketika Anda meminjamkan headset kepada orang lain.
6. Pusing
Peningkatan tekanan di saluran telinga akibat suara keras juga dapat menyebabkan pusing. Itu sebabnya, kadang seseorang mungkin pernah merasakan pusing setelah cukup lama menggunakan headset.
7. Penumpukan kotoran telinga
Penggunaan headset dalam waktu yang lama juga bisa menimbulkan bahaya lain, seperti penumpukan kotoran telinga.
Jika kotoran telinga sudah menumpuk atau dikenal dengan nama serumen prop, maka memungkinkan seseorang merasakan kondisi lain, seperti tinnitus, kesulitan mendengar, sakit telinga, dan infeksi telinga.
8. Sakit di dalam telinga
Penggunaan headset dalam waktu yang lama dan tidak pas saat dipakai juga dapat menyebabkan sakit. Rasa sakit ini sering kali meluas ke telinga bagian dalam sehingga menyebabkan nyeri di sekitar telinga.
10. Efek pada otak
Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan headphone dapat mengakibatkan masalah pada otak dalam jangka panjang. Selain itu, infeksi telinga juga dapat memengaruhi otak.
11. Memicu penyakit vertigo
Vertigo merupakan pusing dengan sensasi berputar serta menyebabkan kehilangan keseimbangan. Hal itu dapat terjadi ketika telinga kita tersumbat oleh headphone pengisolasi suara. Faktor tambahan yang mungkin menyebabkan sensasi berputar adalah mendengarkan musik dengan volume tertinggi.
Saat memasukkan benda-benda kecil ini ke telinga, kita merangsang saraf telinga bagian dalam dan menciptakan tekanan yang tidak wajar di dalamnya. Dampak pakai headphone ini berjangka panjang bila tidak segera diatasi.
Tips Mengatasi Bahaya Penggunaan Headset
Bahaya penggunaan headset dapat dihindari dengan melakukan langkah sederhana, salah satunya dengan mengubah kebiasaan. Berikut cara yang dapat dilakukan agar bahaya pakai headset bisa diatasi.
1. Atur volume dan durasi
WHO mengatakan ada dua cara untuk mengurangi bahaya kehilangan pendengaran ketika menggunakan headset. Caranya dengan mengurangi lama Anda mendengarkan musik menggunakan headset, mengurangi volume saat mendengarkan musik dengan headset.
Atur volume headset Anda hingga tidak lebih kencang dari 70 persen. Selain itu, Anda dapat melakukan aturan 60/60 selama pakai headset, yakni mendengarkan 60 persen volume selama 60 menit, kemudian istirahat selama 30 menit atau lebih untuk memulihkan telinga dan pendengaran Anda. Hindari menggunakan headset saat tidur karena bisa menimbulkan bahaya.
2. Pilih headset daripada earbud
Earbud bisa menghasilkan volume lebih keras hingga 9 desibel daripada headset. Alat ini bisa membantu mengurangi waktu mendengarkan aman Anda dari dua jam menjadi 15 menit.
Pastikan juga Anda memilih headset yang baik dan paling sesuai dengan kenyamanan telinga Anda.
3. Pilih headset yang dapat menyaring kebisingan
Sebaiknya pilihlah headset yang dapat menyaring kebisingan dari lingkungan. Bila sedang mendengarkan musik di lingkungan yang bising, seperti jalan raya.
Pasalnya, Anda mungkin sering menambahkan volumenya tanpa sadar untuk mendengarkan dengan lebih jelas.
4. Bersihkan headset secara berkala
Pastikan untuk membersihkan headset Anda sekali seminggu, terutama setelah terkena keringat atau digunakan orang lain.
Gunakan bola kapas yang dibasahi dengan alkohol, kemudian bersihkan kotoran yang tersisa. Tak kalah penting, jaga juga kebersihan telinga Anda bila hobi pakai headset.
5. Kenakan headset pakai posisi yang tepat
Pastikan headset terpasang dengan tepat, yaitu pas dan tidak terlalu kencang. Jika telinga mulai terasa tidak nyaman atau sakit, berarti posisi headset belum tepat. Maka segera longgarkan atau gunakan headset jenis lain.
6. Jangan gunakan headset di tempat yang bising
Sebaiknya hindari pakai headset ketika berjalan, bermain sepeda, atau menyetir, jika tak ingin mengalami bahaya. Namun, jika sangat butuh pakai headset, Anda dapat mengenakannya pada satu telinga saja.
Pilihan lainnya, Anda dapat menggunakan headset konduksi tulang yang diletakkan di belakang telinga. Dengan alat ini, Anda dapat mendengarkan musik dan tetap waspada pada semua yang ada di sekitar Anda.