Bahaya Memanaskan Makanan Santan Berulang Kali
Opor dan rendang adalah menu masakan yang kerap disajikan saat lebaran. Menu bersantan ini biasanya dibuat dalam jumlah besar untuk bisa disantap bersama keluarga besar. Tapi sayang, hidangan opor dan rendang tersebut terkadang tidak langsung habis, kemudian dijadikan lauk dalam beberapa hari ke depan.
Ketika hendak disajikan, kedua makanan ini pun biasanya lebih dulu dipanaskan di atas api dengan maksud membuatnya kembali nikmat. Proses pemanasan bahkan bisa dilakukan beberapa kali atau secara berulang-ulang menyesuaikan dengan kondisi maupun ketersediaan opor dan rendang itu. Proses pemanasan kerap kali baru akan dihentikan apabila kedua makanan itu basi atau mau habis. Padahal hal tersebut tidak baik untuk kesehatan.
Santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik. Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh. Namun, jika dipanaskan atau dihangatan, berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh. Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh, sehingga meningkatka pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.
Dampak buruk lainnya dari kelebihan lemak jahat ini meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, serta stroke. Kadar bahaya santan dipanaskan bisa lebih parah apabila jenis makanan bersantan tersebut dicampur dengan bahan makanan yang berasal dari hewan seperti jeroan atau daging.
Gabungan antara santan dan jenis bahan makanan hewani tersebut kandungan lemak jenuhnya dapat meningkat dua kali lipat. Untuk itu sangat penting mengetahui cara penyajian masakan berbahan santan yang benar dan tidak membahayakan kesehatan tubuh.
Tips Memasak Menggunakan Santan
Mengutip Healthy Food, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebelum masak menggunakan santan.
1. Jangan Terlalu Mendidih
Santan yang dimasak terlalu mendidih dapat meningkatkan kolesterol tinggi karena nutrisinya sudah hilang. Selain itu, asam lemak pada santan yang dipanaskan berulang kali akan mudah terpecah dan membentuk lemak jenuh. Jika memang harus dipanaskan maka seminimal mungkin jangan sampai terbentuk lapisan minyak di atasnya.
2. Jangan Berlebihan
Mengolah makanan berbahan santan yang berlebihan sehingga bersisa, akan memicu Anda melakukan pemanasan berulang agar makanan hangat ketika dinikmati. Padahal proses pemanasan lebih dari satu kali itu justru memicu masalah kesehatan yang serius apabila diabaikan. Disarankan sebaiknya membuat masakan bersantan untuk 1 kali santap saja dengan porsi secukupnya sehingga mengurangi risiko pemanasan kembali.
3. Gunakan Bahan Pengganti
Saat ini sudah banyak bahan pengganti yang lebih sehat. Misalnya pengganti santan yang diperkaya dengan serat yaitu yoghurt plain atau susu evaporasi. Yoghurt plain termasuk yang mudah ditemui di supermarket dan harganya cukup terjangkau. Bahkan sudah banyak yang menggunakannya sebagai pengganti santan karena bebas kalori. Sama halnya dengan susu evaporasi yaitu susu tanpa pemanis dengan kandungan lemak cukup rendah dan seringkali digunakan untuk olahan pasta atau sup krim.
4. Siapkan Makanan Pendamping
Mengonsumsi makanan bersantan memang nikmat karena rasa gurih yang kuat dan menambah cita rasa masakan. Tapi, supaya tidak menjadi bumerang bagi kesehatan tubuh, perlu dibarengi makanan tinggi serat sebanyak dua kali lipat. Selama mengonsumsi makanan bersantan, perbanyak juga sayuran hijau serta konsumsi air putih yang cukup. Meski bahaya santan dipanaskan berulang ini tidak langsung, namun dampak nyata jika dikonsumsi terus-menerus dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Advertisement