Bahaya Kanker Tenggorokan Pernah Diidap Drummer Rolling Stone
Drummer Rolling Stones, Charlie Watts meninggal dunia di London, Inggris, Selasa 25 Agustus 2021. Ia menghembuskan napas terakhir di usia 80 tahun. Charlie Watts menjadi bagian The Rolling Stones sejak 1963 bersama penyanyi Mick Jagger, gitaris Keith Richards, dan bassis Ronnie Wood.
Charlie Watts ternyata seorang perokok berat. Dia sempat menderita kanker tenggorokan pada 2004, tetapi sembuh total. Selain itu, dia juga mengakui kecanduan pada minuman beralkohol. Ia juga sempat mengkonsumsi heroin.
Penyakit kanker tenggorokan merupakan sebuah penyakit yang berkembang dari jaringan tenggorokan. Gejala utamanya ialah terjadinya perubahan suara pada penderitanya. Si penderita lalu akan mengalami kesulitan menelan, dan juga sakit pada tenggorokan.
Penyebab Kanker Tenggorokan
Tenggorokan merupakan saluran yang memiliki peran penting dalam proses pencernaan dan pernapasan, yang berfungsi untuk mengalirkan udara dari hidung menuju ke trakea, begitupun sebaliknya. Dalam prosesnya, tenggorokan berperan dalam proses menelan dan mengalirkan makanan dari mulut ke kerongkongan.
Penyakit kanker tenggorokan juga bisa berkembang di bagian dan jaringan yang menyusun tenggorokan, termasuk amandel atau tonsil dan laring yang di dalamnya terdapat pita suara. Kanker tenggorokan bisa terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi gen pada sel-sel di tenggorokan, dari mutasi tersebut, yang akhirnya memicu pertumbuhan sel tidak normal tak terkendali.
Penyebab proses mutasi tersebut memang belum diketahui secara pasti, akan tetapi terdapat beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko timbulnya kanker tenggorokan, antara lain:
1. Memiliki kebiasaan merokok.
2. Mengalami kecanduan alkohol.
3. Mengalami infeksi virus HPV (Human Papillomavirus) atau penyakit asam lambung (GERD).
4. Memiliki kondisi kesehatan gigi yang tidak terjaga dengan baik.
5. Mempunyai kebiasaan kurang konsumsi buah dan sayur.
6. Memiliki sistem imun yang lemah, seperti akibat terkena HIV/AIDS, malnutrisi, atau mengonsumsi obat imunosupresan.
7. Menderita penyakit keturunan, seperti anemina Fanconi atau ataxia telangiectasia.
Gejala Kanker Tenggorokan
1. Kesulitan menelan
2. Suara menjadi serak
3. Bicara menjadi pelo
4. Mengalami batuk kronis
5. Sakit tenggorokan
6. Telinga menjadi sakit dan berdengung
7. Terdapat benjolan di leher
8. Mengalami penurunan berat badan secara drastis
Kanker tenggorokan juga bisa terjadi di setiap bagian atau jaringan tenggorokan, berikut jenis kanker tenggorokan yang bisa saja terjadi:
1. Kanker faring, yaitu kanker yang tumbuh dan berkembang di faring (saluran tenggorokan dari belakang hidung sampai ke awal trakea)
2. Kanker laring, yaitu kanker yang tumbuh dan berkembang di laring atau bagian tenggorokan yang di dalamnya terdapat pita suara
3. Kanker tonsil, yaitu kanker yang tumbuh dan berkembang di jaringan amandel yang juga ada di tenggorokan.
Stadium dalam Penyakit Kanker Tenggorokan
Berdasarkan dari tingkat keparahan dan penyebarannya, kanker tenggorokan bisa dibagi menjadi 5 stadium.
a. Stadium 0
Pada stadium ini, tumor hanya terdapat pada jaringan dinding tenggorokan bagian atas.
b. Stadium 1
Pada stadium ini, tumor berukuran kecil (kurang dari 2 cm) dan hanya menyerang jaringan tenggorokan tempat bermulanya tumor.
c. Stadium 2
Pada stadium ini, tumor berukuran sekitar 2-4 cm, dan sudah menyebar ke jaringan di sekitarnya.
d. Stadium 3
Pada stadium ini, tumor berukuran lebih dari 4 cm dan menyebar ke jaringan di dekat tenggorokan, termasuk kelenjar getah bening.
e. Stadium 4
Pada stadium ini, tumor sudah menyebar hingga ke jaringan atau organ di luar tenggorokan (metastasis).
Pengobatan Kanker Tenggorokan
Pada kanker tenggorokan bisa juga dilakukan pengobatan, yang disesuaikan dengan stadium serta kesehatan secara keseluruhan dari penderitanya. Berikut pengobatan yang dapat dilakukan oleh penderita kanker tenggorokan.
1. Radioterapi
Merupakan metode pengobatan kanker dengan menggunakan bantuan sinar berenergi tinggi yang bisa membantu membunuh sel-sel kanker, sinar tersebut berasal dari alat eksternal atau bisa juga dipasang dalam tubuh yang mendekati lokasi kanker (radioterapi internal), radioterapai cukup efektif bila digunakan untuk mengatasi kanker stadium awal.
2. Kemoterapi
Proses pemberian obat-obatan untuk membunuh kanker, kemoterapi juga bisa dikombinasikan dengan radioterapi yang dikombinasikan bersama obat-obatan lainnya, namun hal tersebut juga menimbulkan efek samping.
3. Operasi
Metode operasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker melalui pembedahan pada lokasi tumbuhnya kanker, operasi bisa dilakukan dengan mempertimbangkan stadium dari penderitanya.
Berikut jenis-jenis operasi pada pengangkatan kanker tenggorokan:
a. Faringektomi
Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh faring yang mengalami kanker.
b. Laringektomi
Operasi ini dilakukan dengan mengangkat sebagian atau seluruh laring (kotak suara) yang mengalami kanker. Laringektomi dapat dilakukan untuk mengobati kanker tenggorokan stadium awal atau akhir.
4. Terapi Obat bertarget
Proses terapi bertarget dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang spesifik guna mencegah perubahan atau mutasi gen, metode pengobatan kanker tenggorokan bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi maupun efek samping, seperti terganggunya kemampuan berbicara, makan, atau menelan. Untuk membantu memaksimalkan pengobatan kanker tenggorokan, penderita juga harus bisa hidup sehat, tidak merokok dan konsumsi alkohol.
Pencegahan Kanker Tenggorokan
a. Berhenti merokok.
b. Berhenti atau mengurangi konsumsi minuman alkohol.
c. Lakukan vaksinasi HPV.
d. Berhubungan seks dengan aman untuk mencegah infeksi HPV.
d. Perbanyak konsumsi sayur dan buah.