Bahaya Jengkol untuk Kesehatan Ginjal
Mengonsumsi jengkol berlebihan berdampak buruk untuk kesehatan ginjal. Hal itu disampaikan pakar ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof dokter Suhardjono. Ia menyebut ginjal pada tubuh bisa terganggu oleh hambatan kimiawi akibat makan jengkol juga konsumsi etilon glikol.
"Jaringan ginjal yang rusak bisa disebabkan oleh infeksi, bisa disebabkan oleh obat-obat, dan zat kimia. Atau juga oleh kristal misalnya seperti orang kalau kejengkolan, kebanyakan makan jengkol," kata Suhardjono saat diskusi daring dengan tema "deteksi dini penyakit ginjal dan bagaimana cara menjaga ginjal tetap sehat, Rabu 27 Maret 2024.
Kebanyakan makan jengkol dapat menyebabkan kolik ginjal atau rasa nyeri hebat akibat adanya penyumbatan aliran kencing oleh kristal purin. Cara mengantisipasinya adalah memeriksa kesehatan ke dokter secara berkala.
Sedangkan, etilen glikol biasa digunakan di beberapa negara untuk mencegah pembekuan mesin kendaraan saat musim dingin. Namun, karena "kenakalan" sejumlah produsen obat-obatan yang menyamakan EG dengan gliserol untuk pembuatan sirup obat batuk anak, reaksinya menimbulkan gangguan ginjal akut (acute kidney injury) di Indonesia.
Menurut Suhardjono, gangguan ginjal akut adalah kerusakan ginjal yang masif rusaknya. Sehingga ada pasien yang sampai cuci darah (hemodialisis), ada yang mesti cangkok ginjal (mengganti ginjal yang rusak dengan ginjal yang masih berfungsi baik). Namun, jika kerusakan ginjal tergolong ringan, masih ada harapan untuk "menidurkan" gangguan ginjal tersebut lewat terapi dan pengobatan.
Dia mengatakan sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal. "Tapi kalau sudah berat, dia irreversible ya. Seperti penyakit ginjal yang lainnya," kata Suhardjono dikutip dari Antara, Rabu 27 Maret 2024.