Bahaya, Ada Kandungan Gas Metana di Semburan Lumpur Kutisari
Semburan lumpur minyak bercampur air di halaman rumah Jalan Kutisari Indah Utara III/19 ternyata mudah terbakar.
Kasi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Ulfiani Ekasari mengatakan mudah terbakarnya semburan itu karena terjadi peningkatan gas metana di semburan minyak tersebut.
"Ada peningkatan gas metana yang keluar dari semburan ini. Karena ini akan mudah terbakar bila diberi api," katanya.
Ulfiani menambahkan, untuk antisipasi kebakaran, pihak DLH saat ini tengah menampung gas metana ke dalam wadah tangki. Hal tersebut dilakukan untuk memisahkan gas dengan semburan minyak bercampur air.
"Insyaallah aman dan gak masalah, karena ada tampungan gasnya, dan gasnya bisa dimanfaatkan," kata Ulfiani, Jumat 11 Oktober 2019.
Ulfi menjelaskan, naiknya gas metana tersebut dipicu adanya kenaikan kandungan kimia di dalam tanah yang keluar melalui semburan. Namun, pihaknya mengaku akan mengantisipasi naiknya gas tersebut. "COD treatmennya akan ditambahi biofilter dua unit," katanya.
Ulfi mengimbau agar warga tidak menyalakan api atau merokok di dekat titik semburan. Karena gas metana ini sifatnya mudah terbakar.
"Kami mengimbau kepada warga untuk tidak merokok di dekat titik semburan api, karena ini akan memicu kebakaran," katanya.
Sementara itu, Pemkot Surabaya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan pihak ESDM Jawa Timur untuk menetapkan status semburan ini. Beberapa hari lalu, ESDM Jawa Timur meminta pemkot menetapkan status darurat.
Namun, hingga saat ini Pemkot belum menetapkan status darurat karena masih dianggap bisa mengatasi semburan ini.
"ESDM selalu support langkah-langkah yang kami lakukan. Kami masih menanganinya dulu, kami juga tidak menolak bantuan dari provinsi," ujarnya.