Bahas Sejarah Bareng Begandring Suroboyo di NgejazzRek
Bengandring Suroboyo merupakan salah satu komunitas sejarah di Surabaya yang turut meramaikan rangkaian acara Pasar Urban NgejazzRek, Ciputra World Mall, pada 25 hingga 27 Mei 2023.
Ketua Begandring Surabaya, Nanang Purwono mengatakan, pembentukan komunitas tersebut berawal dari obrolan ringan. Hingga akhirnya sepakan untuk digarap secara serius, sejak 2018 lalu.
"Begandring dalam bahasa Suroboyo artinya kumpul, rapat, tapi informal. Sehingga munculah ide bersama ," kata Nanang, ketika ditemui Ngopibareng.id, Jumat, 26 Mei 2023.
Rapat tersebut, kata Nanang, dihadiri oleh sejumlah komunitas sejarah yang ada di Surabaya. Mereka pun bertemu di cafe Lodji Besar, kawasan Jalan Peneleh, Kecamatan Genteng.
"(Rapat) dihadiri komunitas sejarah kolonial, kemerdekaan, punden, kereta api, beda-beda. Akhirnya dideklarasikan wadah yang dinamai Bengandring Suroboyo," jelasnya.
Awal pembentukanya, Bengandring Suroboyo hanya sebagai wadah untuk membicarakan sejarah Kota Pahlawan. Namun, mereka pun bosan dan berniat untuk mengetahui langsung objek yang diobrolkan.
"Kami enggak cuman ngobrol, karena tidak afdol kalau tidak melihat situs atau benda yang kita bicarakan. Contohnya Kalimas itu ramai, kami buktikan ada marina, itu tangga turun ke sungai," ujar dia.
Menurut Nanang, dengan cara itulah para anggota Bengandring Suroboyo, bisa mengingat dengan jelas sejarah tersebut. Sebab mereka melihat secara langsung objeknya.
Hingga akhirnya, Bengandring Suroboyo membuka program jalan-jalan mengunjungi situs sejarah. Nantinya, anggota komunitas tersebutlah yang akan memberikan penjelasanya.
"Benar, itu produk keberlanjutan obrolan kita. Jadi kita berpikir (informasi sejarah) ini enggak baik kalau hanya kita yang tahu, jadi harus disebar luaskan," ucapnya.
"(Namanya) Surabaya Urban Track. Cara kita menyajikan tidak hanya bersifat naratif, tapi kita mengunjunginya, terus itu mengunjungi apa, baru kita narasikan," tambah Nanang.
Selain itu, Begandring Suroboyo juga kerap menyajikan diskusi dengan masyarakat umum. Mereka juga kerap membantu sebuah bangunan tua di Surabaya, agar mendapatkan label cagar budaya.