Bahas Islamofobia - Politik Global, Menlu Sowan ke Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan, langkah ataupun sikap yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam kasus islamofobia global patut dihargai.
“Indonesia yang berbasis negeri muslim terbesar di dunia dan menjunjung politik bebas aktif, itu menunjukkan bahwa dunia internasional di negara manapun perlu menghargai keberadaan agama dan umat beragama,” ujar Haedar dalam keterangan Sabtu, 7 November 2020.
Haedar menambahkan, sikap tegas yang disampaikan oleh Pemerintah Indonesia atas ungkapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron merupakan suatu yang penting sebagai penegasan bahwa Indonesia hadir dan concern dalam isu-siu politik internasional.
Kedua, kecenderungan politik global yang terjadi saat ini menurut Haedar, memerlukan antisipasi dari Indonesia. Sebagai negara mayoritas muslim, kunjungan Menlu RI ke Muhammadiyah juga meminta masukkan terhadap situasi kekinian yang bersifat global tersebut.
Ketiga, pertemuan tersebut juga membahas mengenai pandemi covid-19. Karena sifatnya yang global, pandemi ini secara tidak langsung juga masuk dalam agenda Kemenlu. Sedangkan terkait dengan pengadaan vaksin oleh pemerintah, Haedar meminta supaya dipersiapkan dengan seseksama mungkin.
“Muhammadiyah mendukung sikap pemerintah untuk tidak tergesa-gesa dalam hal vaksin, tetapi dipersiapkan dengan seseksama mungkin dari aspek dukungan ilmu pengetahuan, dari para ahli vaksin, dan ahli-ahli epidemiologi,” kata Haedar.
Haedar Nashir mengungkapkan hal itu, terkait silaturahim Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi ke ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kamis lalu. Mereka bicara tentang kecenderungan isu politik global serta isu-isu strategis lainnya.
Kunjungan yang dilakukan Menlu, Retno Marsudi adalah kunjungan lanjutan. Karena antara Muhammadiyah dan Menlu sudah terjalin persaudaraan. Pertemuan tersebut secara garis besar membicarakan isu-isu global, seperti perkembangan kasus di Prancis.
Termasuk dalam pelaksanaannya, kata Haedar, karena menyangkut hajat hidup rakyat, pelaksanan vaksinasi harus diperhitungkan betul-betul dan secara baik.
Dalam kesempatan tersebut Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, menghimbau kepada umat Islam, bahwa dalam menghadapi perkembangan kasus di Prancis maupun perkembangan di politik global, umat muslim harus bisa menunjukkan sikap elegan sebagai representasi dari keislaman.
“Menunjukkan sikap yang elegan dari Islam, menjauhi kekerasan dan tetap mengembangkan sikap kritis yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam yang rahamatan lil alamiin," pungkas Haedar.
Selain diterima secara langsung oleh Haedar Nashir, hadir dalam pertemuan yang dilangsungkan di Gedung Grha Suara Muhammadiyah, antara lain Siti Noordjanah Djohantini (Ketua Umum PP ‘Aisyiyah), dr Agus Taufiqurrahman (Ketua PP Muhammadiyah), Agung Danarto (Sekretaris PP Muhammadiyah).
Sementara, mendampingi Menlu yakni Teuku Faizasyah (Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik), Muhsin Syihab (Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga), serta Achmad Rizal Purnama (Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan).
Advertisement