Bahan-bahan Alami yang Cocok Jadi Jamu Ibu Hamil
Bukan rahasia lagi jamu tradisional biasa dikonsumsi saat hamil. Dahulu, orang masih mempercayai jika jamu-jamu tradisional dapat membantu menyehatkan ibu hamil, apalagi selepas melahirkan. Contohnya jamu galian singset, jamu kunyit asam, jamu uyup-uyup, dan masih banyak lagi.
Ada beberapa bahan rempah alami yang memang bermanfaat bagi ibu hamil. Selain memiliki khasiat bagi ibu hamil, jamu tradisional juga bagus untuk janin. Dan berikut bahan-bahan alami yang cocok dijadikan jamu tradisional untuk ibu hamil.
Bahan-bahan Alami untuk Jamu Ibu Hamil
1. Jahe
Morning sickness memang sudah biasa dialami oleh ibu hamil. Mual dan pusing juga menjadi masalah umum yang dialami ibu hamil di trimester pertama. Perubahan hormon menjadi penyebabnya, sehingga rasa mual pun tak terhindarkan. Untuk mengurangi morning sickness selama kehamilan, ibu yang sedang hamil bisa memanfaatkan salah satu tanaman herbal seperti jahe yang dianggap ampuh untuk meredakan mual dan pusing.
Jahe mengandung anti-inflamasi yang bermanfaat untuk mengurangi kepala migrain, menurunkan kadar kolesterol, dan mengatasi sakit tenggorokan. Jadi jahe akan memberikan efek menenangkan dan merelaksasi bagi ibu hamil, sehingga akan merasa tenang selama menjalani kehamilan.
2. Kencur
Jamu beras kencur memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk ibu hamil. Campuran beras, kencur, gula, dan asam jawa dapat meningkatkan nafsu makan ibu hamil yang kadang berkurang terutama jika sering mengalami mual. Selain itu, ibu hamil yang mengalami batuk dan radang tenggorokan.
Namun ibu hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi kencur, jadi harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan masing-masing.
3. Daun raspberry merah
Bila ingin membuat jamu tradisional untuk ibu hamil, daun raspberry merah bisa menjadi salah satu bahan yang dapat digunakan. Tumbuhan ini sering dimanfaatkan karena kaya akan zat besi.
Ibu hamil disarankan agar mengonsumsi jamu ini pada trimester akhir, karena dapat membantu memperlancar dan mengurangi nyeri saat persalinan.
Daun ini tidak disarankan untuk dikonsumsi di awal trimester karena akan memicu kontraksi rahim, sehingga membahayakan janin bahkan bisa menyebabkan keguguran.
4. Daun peppermint
Daun peppermint menjadi tanaman herbal yang sering dijadikan teh dan obat tradisional bagi ibu hamil, terutama di trimester pertama.
Sering kali daun peppermint juga dijadikan obat untuk mengatasi keluhan perut begah, mual, dan muntah.
Rasa segar dari daun peppermint membantu ibu hamil lebih relaks dan tenang.
5. Cranberry
Perubahan hormon memang mengakibatkan ibu mudah mengalami infeksi, tak terkecuali urinary tract infections atau infeksi saluran kencing, dan kondisi umum dialami oleh ibu hamil. Infeksi saluran kencing terjadi akibat bakteri yang berasal dari luar tubuh masuk ke dalam tubuh melalui saluran kencing dan mengenai uretra.
Gejala yang dapat ibu rasakan di antaranya, ingin selalu buang air kecil, nyeri atau perih saat buang air kecil, dan bau urin yang menyengat. Jika tidak ditangani secara cepat, maka masalah ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
6. Bunga chamomile
Biasanya ibu hamil akan menglamai kesulitan tidur di malam hari. Untuk mengatasi hal tersebut, ibu hamil bisa meminum segelas teh chamomile di malam hari. Chamomile mengandung flavonoid yang dapat memberikan efek yang menenangkan bagi tubuh, sehingga ibu akan lebih mudah mengantuk.
Caranya cukup dengan menyeduh bunga chamomile yang sudah dikeringkan dengan air mendidih. Rasa dan aroma bunga chamomile yang menyegarkan juga dapat membuat tubuh lebih rileks, sehingga mencegah ibu dari stres dan depresi selama kehamilan.
Bahan Alami yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil
1. Kunyit asam
Kunyit asam tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, karena mengandung kurkumin pasalnya, kandungan kurkumin di dalamnya yang terlalu tinggi bisa memicu berat badan janin mengalami penurunan yang bisa membahayakan kondisi janin, bahkan bisa memicu:
- Perdarahan saat hamil
- Kontraksi
- Alergi
- Gangguan pencernaan
- Risiko keguguran
Namun, kunyit masih bisa dikonsumsi ibu hamil dalam jumlah sangat sedikit, misalnya sebagai bahan makanan.
2. Daun rosemary
Menggunakan daun rosemary sebagai teh sangat menenangkan perut dan aromanya segar. Namun, tidak demikian bagi ibu hamil, karena mengonsumsi daun rosemary dalam jumlah banyak, seperti sebagai teh atau obat-obatan herbal sebagai bahan jamu yang dilarang untuk ibu hamil tidak disarankan.
Sebab, rosemary bisa memicu kontraksi dan perdarahan karena berdampak pada melancarkan menstruasi. Namun, bila rosemary dipakai sebagai bahan makanan, masih bisa dikonsumsi oleh ibu hamil.
3. Daun echinacea
Daun ini merupakan salah satu tanaman herbal dari Amerika Utara dan termasuk bahan jamu yang dilarang bagi ibu hamil. Karena mengandung alkohol, sehingga berbahaya untuk ibu hamil. Kandungan tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada janin, salah satunya cacat lahir.
4. Black cohosh
Black cohosh merupakan suplemen herbal yang banyak digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dikenal pula dengan nama Actaea racemosa, black cohosh merupakan tanaman berbunga yang tumbuh di Amerika Utara bagian tengah dan selatan.
Black cohosh umum dikonsumsi untuk mengatasi peradangan atau gejala menopause. Tetapi efek sampingnya cukup berbahaya jika dikonsumsi ibu hamil karena dapat menstimulasi persalinan sebelum waktunya.
5. Ginseng
Pengobatan tradisional telah memasukkan Ginseng juga menjadi salah satu rempah atau jamu yang berkhasiat tinggi dan mengandung bioaktif yang sarat manfaat untuk kesehatan.
Namun kandungan zat kimia dalam ginseng dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan janin di dalam rahim, menyebabkan diare, berisiko terjadi perdarahan ketika hamil, hingga menimbulkan cacat lahir.
Advertisement