Bahagia Dunia-Akhirat, Ini Sarana yang Harus Diraih Dulu
Jogjakarta: Orang berilu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Asalkan, tujuannya bukan untuk mencari pujian dan kedudukan, melainkan untuk beribadah dalam mencari ridha-Nya.
Pada sisi lain, Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai akhlakul karimah. Seperti dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW. Akhlak yang baik akan membawa manusia menjadi sosok yang sukses dan bermanfaat. Salah satu hal yang dicintai Allah adalah akhlak yang baik.
Agus Taufiqurrahman, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mengungkapkan hal itu, pada kegiatan Orientasi Studi Dasar Islam (OSDI) mahasiswa baru Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) pada Rabu (13/9/2017).
Agus menyampaikan mahasiswa harus memiliki akhlak yang baik, sebab mahasiswa dikenal oleh masyarakat sebagai komunitas intelek, penjaga moral, pemilik masa depan, kelompok elit dan agent of change.
“Terlebih lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTA), harus unggul dalam spiritual, intelektual dan peran sosial. Sehingga menjadi mahasiswa itu bisa menebar kebaikan untuk yang lain juga, buka semata untuk diri sendiri,” ungkap Agus, dikutip ngopibareng.id dari muhammadiyah.or.id.
Lebih lanjut Agus mengatakan kepada mahasiswa bahwa akhlak yang baik akan memengaruhi masa depan. Menurut Agus setiap gerak dalam hidup ini tidak lepas dari akhlak, misalnya akhlak dalam menuntut ilmu, akhlak dalam berbusana, akhlak kepada orangtua dan lain-lain.
Terkait akhlak dalam menuntut ilmu, Agus menyampaikan bahwa ilmu dalam islam adalah sarana meraih kebahagiaan di dunia maupun akhirat, sehingga menuntut ilmu harus atas karena Allah SWT dan bukan untuk bersikap riya’.
“Orang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Dalam mencari ilmu, tujuannya bukan untuk mencari pujian dan kedudukan tapi dalam rangka beribadah agar mendapat ridha Allah SWT,” ungkapnya.
Menurut Agus, dalam menuntut ilmu harus memegang etos belajar yakni ibadah, belajar adalah amanah dan belajar adalah rahmah, oleh karena itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh penuh cinta, semangat dan kecerdasan.
“Belajar adalah rekreasi terbesar dalam hidup, semoga kita semua selalu bisa merasakan manisnya ilmu dan kebahagiaan karena masih diberi kesempatan untuk belajar,” ungkap Agus. (adi)
Advertisement