Bagnaia Yakin Martin Akan Menyerang Total di Dua Balapan Terakhir
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, yakin Jorge Martin akan menyerang total pada balapan terakhir, sprint race dan balapan utama MotoGP 2023 akhir pekan ini di Valencia.
Saat ini Bagnaia memegang keunggulan 23 poin atas sang penantang, Jorge Martin. Dengan selisih tersebut, peluang Bagnaia meraih gelar juara dunia MotoGP untuk kedua secara berturut-turut sangat besar.
Dengan hanya 37 poin tersisa yang diperebutkan, Bagnaia jelas difavoritkan untuk meraih gelar juara dunia. Sebab, untuk membalikkan keadaan, Martin idealnya harus memenangkan kedua balapan, sprint race dan balapan utama.
Martin, yang menyalahkan kondisi bannya yang buruk mengakibatkan dirinya hanya finis di posisi 10 di Qatar membuat Bagnaia terkejut. Sebab, ia tak menyangka rivalnya itu mengalami kesulitan dan terus melorot ke belakang.
“Saya tidak pernah melihatnya,” kata Bagnaia. “Saya pikir dia berada di urutan keempat, tetapi saya tidak melihat dia tertinggal seperti ini dan tim saya tidak mengatakan apa pun kepada saya.”
Pembalap Prima Pramac itu berjuang memperebutkan gelar juara dunia pertamanya, sementara pengalaman Bagnaia merengkuh gelar di tahun 2022 sangat berharga dalam kasus ini.
Bagnaia pernah berada di bawah tekanan besar saat mengamankan gelar pertama Ducati sejak 2007. Kendati begitu, perasaannya tahun ini sangat berbeda karena ia merasa lebih rileks
“Tahun lalu saya ingat perasaan saya (memasuki babak final). Meski selisih 23 poin, saya sangat tertekan tetapi tahun ini berbeda.”
“Saya pikir kami bisa mengatasi situasi dengan lebih baik, dan Jorge harus menyerang secara total. Kami berada dalam posisi terbaik saat ini.”
Selama balapan utama MotoGP Qatar, Bagnaia memimpin mayoritas putaran, sebelum melakukan kesalahan yang membuatnya keluar dari lintasan pada tiga lap terakhir, di saat yang sama Fabio Di Giannantonio menerima pesan ‘Map 8’ sebagai tanda perintah tim untuk meninggalkan Bagnaia.
Tim pabrikan sama terkejutnya dengan Bagnaia saat mendengar Di Giannantonio menyampaikan pesan tersebut, namun kali ini maknanya berbeda, itulah sebabnya pembalap Italia itu terus menyerang dan menang.
“Saya tidak tahu! Dia mendapat Map 8! Bagaimanapun, dia lebih cepat, saya melakukan kecepatan maksimal, saya melakukan waktu putaran terbaik saya sebelum melebar.”