Bagikan Kisah Korban Covid Meninggal, Netizen Semprot Mahfud MD
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Meko Pulhukam RI) Mahfud MD ramai diperbincangkan di dunia maya. Tagar (#) Mahfud menjadi topik populer dengan 5.393 cuitan lebih di media sosial Twitter. Setelah ditelisik, alumnus Universitas Gadjah Mada itu sebelumnya membagikan kisah korban covid yang meninggal.
Kisah tersebut diunggahnya melalui akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd. “Mengharukan, ada seorang kaya raya di Jawa Timur meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan. Ada juga professor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada juniornya untuk menggunakan satu-satunya tabung oksigen yang tersisa ketika keduanya sama-sama terserang covid. Sang professor kemudian wafat,” cuitnya.
Netizen Sebut Pemerintah Gagal
Mengetahui unggahan tersebut, netizen geger. Sebagian besar warganet melayangkan kritikan tajam kepada alumnus Universitas Indonesia itu. Salah satunya akun @Meinova Kanita. Dia menanyakan aksi yang diambil pemerintah untuk menangani pasien covid.
“Lalu pemerintah ngapain prof? Ini kok semacam pesan yang sama dengan kunjungan presiden ke apotek ya? Kalau presiden orang kaya, professor kedokteran saja susah dapat dan perawatan. Gimana nasib rakyat jelata yang tidak punya kekuatan apa-apa. Ingat pasal 34 dan 27 ayat 2 dong prof,” cuitnya.
Ada pula yang menyebut kisah yang diunggah Mahfud adalah sebuah contoh kegagalan pemerintah. “Salah satu contoh kegagalan pemerintah menangani pandemi kok dibilang mengharukan to pak?,” tanya akun @bimosuryo.
“itu bukan mengharukan tapi menyedihkan. Seharusnya hal itu bisa dihindari kalau pemerintah cepat dalam menangani covid,” sahut akun @zonalayakhuni.
Fadli Zon Minta Mahfud Tak Mendramatisasi
Selain netizen, politisi Gerindra Fadli Zon pun turut berkomentar atas unggahan Menko Polhukam itu. Anggota Komisi I DPR RI itu menyebut cuitan Mahfud tak pantas. Alumnus Universitas Indonesia itu pun menyebut cuitan Mahfud justru mempertegas pemerintah tak bisa berbuat apa-apa dalam menangani pandemi.
Pria kelahiran 1971 itu pun meminta cerita penanganan covid tak perlu didramatisasi. “Nggak perlu didramatisasi seperti sineotron Ikatan Cinta. Katakan saja minta maaf bila hal demikian terjadi. Dengan cuitan itu seolah olah rakyat disuruh menyelamatkan dirinya masing-masing,” kata Fadli Zon seperti dilansir dari eramuslim.com.
Advertisement