Bagikan Daging Kurban Bersama Artis, LDII Perkuat Kepedulian Sosial
Pembagian daging kurban di Kantor DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jl Tentara Pelajar, Patal Senayan, Jakarta Selayan, termasuk istimewa.
Selain mendapat daging, juga dapat foto bersama artis, Ben Kasyafani, Senin, 17 Juni 2024. "Antre yang tertib ya jangan saling dorong, Insya Allah kebagian semua," ujar Ben Kasyafani, sambil mengumbar senyum.
Seorang buru-buru mengambil gawainya, mengajak Ben, mantan suami Casyandra melayani dengan ramah. "Kalau disuruh memilih foto dengan daging, pilih mana?" canda Ben. "Dua duanya," jawab ibu muda itu sambil berswa foto.
Ben terlihat ceria meskipun berkeringat setelah membagikan sekitar 500 kantung daging. Ben Kasyafani yang juga tenar dengan nama VJ Ben dalam MTV Indonesia.
Pria kelahiran Jakarta ini merupakan jebolan VJ Hunt 2007, ajang pencarian VJ untuk layar kaca MTV Indonesia. Ia menggemaskan perempuan penerima daging kurban karena tampan dan murah senyum.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto memaparkan, warga LDII mempunyai metode unik LDII dalam berkurban, yakni dengan menabung sejak awal tahun untuk kurban pada tahun depan, sebagai wujud keikhlasan dalam ibadah sosial.
“Setiap pengajian di majelis-majelis taklim LDII panitia kurban menawarkan tabungan kepada warga LDII semampunya, meskipun kecil namun intensitas pengajiannya tinggi, maka tabungannya menjadi besar,” ujarnya.
Dengan cara tersebut, warga LDII yang berkecukupan maupun yang kurang mampu bisa melaksanakan kurban dengan metode patungan dan menabung. Menurut KH Chriswanto, DPP LDII mengangkat tema “Mari Berkurban untuk Mewujudkan Ketakwaan dan Kepedulian Sosial”.
Dengan tema tersebut, KH Chriswanto Santoso optimistik bahwa keikhlasan dan ketakwaan, mampu menjadikan umat Islam berkontribusi dalam pembangunan bangsa, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," tutur KH Chriswanto mengutip hadits dari Rasulullah SAW, merujuk pada nilai-nilai solidaritas sosial yang dijunjung tinggi dalam berkurban.
Dari berkurban, menurutnya umat Islam dapat memperkuat komitmennya dalam menjalankan ajaran agama dengan penuh keikhlasan dan kontribusi nyata terhadap masyarakat. Pelaksanaan ibadah kurban yang tidak sekadar ritual, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian sosial yang mendalam.
Ia menjelaskan, berkurban merupakan wujud ketakwaan individu sekaligus menjadi upaya meningkatkan kesalehan sosial. “Tahun ini, terjadi peningkatan sekitar lima persen hewan kurban yang dikorbankan warga LDII dibanding tahun 2023,” tuturnya.
Menurut catatan media massa, pada 2023, jumlah kurban warga LDII mencapai 43.493 ekor, dengan rincian 23.710 ekor sapi, 19.766 ekor kambing/domba, dan 17 ekor kerbau. Bila rata-rata harga seekor sapi mencapai Rp25 juta dan Rp 3 juta untuk seekor kambing maka kurban warga LDII di seluruh Indonesia mampu memutar ekonomi senilai Rp652 miliar.
Dengan kenaikan sekitar 5 persen, jumlah total kurban warga LDII mencapai 45.667 hewan ternak, dan bernilai ekonomi mencapai Rp684 miliar. Dengan perputaran uang lebih dari setengah triliun itu, terjadi distribusi kesejahteraan terhadap peternak maupun petani yang menjual ternaknya.