Bagian Belakang Gedung DPRD Surabaya Mulai Dibongkar
Gedung DPRD Surabaya bagian belakang mulai dibongkar. Tidak seluruh gedung, tapi setengah gedung di komplek Balai Pemuda itu dipotong, untuk selanjutnya akan dibangun gedung baru type B senilai Rp 55 miliar.
Dengan demikian, sesuai kesepatan dengan para seniman beberapa waktu lalu, pembangunan gedung baru DPRD tidak menggunakan tanah Balai Pemuda melainkan dibangun di atas gedung lama.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang, Ery Cahyadi dikonfirmasi hari Rabu 14 Februari siang menjelaskan, gedung baru ini dibangun di atas gedung DPRD lama, sehingga diperlukan pembongkaran sebagian gedung lama.
Kontraktor yang berhasil memenangkan tender proyek ini adalah PT Tiara Multi Teknik, dan ditargetkan selesai 31 Desember 2018.
Untuk pemotongan gedung lama bagian belakang, pekerjaannya diserahkan kepada Sunardi, yang biasa memongkar bangunan untuk diambil materinya seperti kayu, baja dan besi. Sunardi memperoleh pekerjaan ini dengan membayar Rp 80 juta, pembayarannya dilakukan di kas Pemkot Surabaya.
“Saya tafsir lumayan, saya berani membayar Rp 80 juta. Mudah-mudahan bisa dapat untung, karena biaya yang saya keluarkan juga cukup besar. Para pekerjanya saja 8 orang, sehari upah mereka Rp 250 ribu. Belum nanti saya harus menggunakan alat-alat berat. Tapi saya lihat baja-baja di atap lumayan bagus, dan fondasinya juga banyak bajanya. Mudah-mudahan dapat untung,” kata Sunardi.
Untuk mengambil seluruh materi yang ada, Sunardi diberi waktu seminggu lagi. “Seminggu sudah harus selesai. Jadi ya saya mungkin harus kerja sampai malam,” katanya.
Sementara itu, pembangunan masjid Assakinah belum nampak mulai dikerjakan. Pemerataan dan pembersihan puing-puing bangunan masih dilakukan dengan menggunakan dua unit alat berat. (nis)