Bagi Takjil dan Bukber ala Teman-Teman “Bike” Coffee Ride Society
Sudah tradisi, Coffee Ride Society (CRS), sebuah kumpulan orang yang mencintai sepeda dan kopi membuat acara bagi-bagi takjil.
Di bulan puasa ini, sekitar 30 orang yang tergabung dalam CRS ini berkumpul di salah satu kafe terkenal di tengah kota Surabaya, TGC di kawasan Basuki Rahmat.
Tepat tanggal 1 April hari Sabtu, jam 16.00 mereka kumpul. Dan langsung mengadakan ride kecil-kecilan dalam kota dengan speed yang santai.
“Maklum kita semua puasa, jadi ride dalkot ini cocok untuk ngabuburit,” bilang Adi Nugroho, founder CRS. Setelah puas bersepeda santai, mereka balik ke TGC.
Mulailah membagi-bagikan takjil di sekitar jalan Basuki Rahmat. Lucunya, ketika mereka sedang mempersiapkan segala sesuatunya di depan kafe TGC, sudah terlihat sudah berbaris rapi para pekerja bangunan yang ada di sekitar kafe TGC.
Mereka begitu mengharapkan bisa mendapatkan bagian takjil itu. “Kamipun tidak masalah karena niat kami adalah berbagi pada sesama,” tutur Adi bangga.
Sesuai dengan rencana awal, total sekitar 150 paket berisi nasi campur dan minuman dingin dibagi-bagikan kepada pengendara di jalan Basuki Rahmat.
“Wah… seru banget! Dan tidak menyangka hanya dalam waktu sepuluh menit seluruh paket habis dibagi-bagikan. Ini pengalaman seru untuk saya,” celoteh Fitri Ismi, yang kerap disapa bu dosen di kalangan cyclist ini.
Beliau tidak sendiri, ditemani sang suami, Anom yang juga baru pertama kali ini mengikuti acara spontan bagi-bagi takjil.
Tak kalah hebohnya dengan pasutri ini, Tolik, sang fotografer juga sempat kelimpungan mencari angle foto mengabadikan momen bagi-bagi takjil ini.
“Rame banget dan sempat macet. Saya bingung cari angle terbaik karena padat dan berlangsung cepat,” tuturnya.
Sebagai bukti kekompakan para anggota CRS, acara ini hanya memerlukan waktu persiapan satu minggu.
“Terhitung sejak awal puasa tanggal 22 Maret langsung tercetus ide ini. Langsung membuat dompet donasi. Setelah terkumpul dana, kami belikan nasi kotak dan minumannya dan terjadilan acara ini,” banga Adi.
Para anggota CRS juga tidak susah untuk digerakkan, mereka dengan sukarela mau membagikan takjil di pinggir jalan.
Usai acara bagi-bagi takjil ini, seluruh tim CRS menikmati menu berbuka puasa di rumah Adi, sang founder. Di rumah, Septi Yulianti, co-founder CRS sekaligus istri Adi sudah siap-siap menerima ‘potluck’ yakni berbagai macam hidangan yang dibawa oleh tiap-tiap orang untuk dinikmati bersama.
Di tengah-tengah santap buka puasa ini, mereka membicarakan kegiatan ‘bike’ (baca : baik) lainnya yakni mau menyalurkan donasi yang tersisa ke panti asuhan.
“Sedang kami bicarakan ke panti asuhan mana nanti akan dilakukan secara bersama-sama lagi agar seru. Saya sangat bersyukur mempunyai banyak ‘teman-teman bike’ yang selalu peduli sesame dan mau berbagi," kata Adi.