Bagi Sembako, Momen AKBP Ihram di Depan Penggali Kubur Mojokerto
Polres Mojokerto membagikan bantuan paket sembako kepada para bilal jenazah dan penggali kubur, Senin 8 April 2024. Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto tak kuasa menahan air mata saat memberikan sambutan.
Sebanyak 75 bilal jenazah dan penggali kubur dari 14 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto itu didatangkan Polsek Jajaran ke Mapolres Mojokerto. Mereka diberikan bantuan paket sembako dan uang senilai Rp 200 ribu. Para Pejabat Utama (PJU) Polres Mojokerto dan Kapolsek jajaran nampak mendampingi AKBP Ihram.
Seperti biasa, pembawa acara meminta Kapolres Mojokerto AKBP Ihram untuk memberikan sambutan pada acara tersebut. Di tengah-tengah sambutannya mantan Kanit 5 Subdit I Dittipideksus Bareskrim Polri itu tak kuasa menahan air mata. Dengan suara bergetar ia mengucapkan terima kasih kepada puluhan bilal jenazah dan penggali kubur yang hadir di Mapolres Mojokerto.
"Mohon maaf saya sedikit terbawa. Saya terima kasih sebanyak-banyaknya, kepada bapak ibu sekalian kalau sedikit aneh saya mohon maaf buat PJU Polres Mojokerto," kata Ihram sembari mengusap air matanya dengan tisu.
Ihram mengatakan, pemberian paket bantuan sebagai wujud kepedulian dan apresiasi Polres Mojokerto kepada bilal jenazah dan penggali kubur. "Kita ingin berbagi dalam kegiatan sosial dan masih banyak lagi dalam daftar yang belum kami kunjungi, dan yang hadir hari ini adalah bilal jenazah dan penggali kubur," kata Ihram.
Ihram menyebut, bilal jenazah dan penggali kubur telah memenuhi salah satu hak orang yang meninggal dari orang yang hidup. Tak semua orang kuat dan gagah dapat melakukannya. "Yang melatarbelakangi adalah dikemudian waktu apabila ajal menjemput kita beliau-beliau yang menolong kita. Kita tidak berkesempatan untuk mengucapkan terima kasih. Mari kita sama-sama untuk menyampaikan terima kasih," ujarnya.
Ihram mengakui tak kuasa menahan air mata di depan puluhan bilal jenazah dan penggali kubur yang hadir di Mapolres Mojokerto. Ia merasa teringat jasa mereka yang sudah menolong orang yang meninggal dunia. "Saya ataupun teman-teman yang lain pernah mengalami peristiwa kehilangan orang tua yang artinya meninggal mendahului kita dan saat itulah kita baru terasa, bahkan kita menyaksikan dan melihat sendiri orang yang ditolong beliau ini tidak berkesempatan untuk mengucapkan terima kasih," pungkasnya.
Advertisement