Badai Pasti Berlalu....
Wahyu Kusuma Wardhana, melalui akunnya di Facebook mengunggah lagu fenomenal Badai Pasti Berlalu karya Erros Djarot dan Jockie Soerjoprajogo. Yang menarik, lagu yang aslinya dinyanyikan Berlian Hutahuruk ini dinyanyikan bersama-sama oleh orang-orang muda. Mereka yang jumlahnya belasan bernyanyi bersama dengan paduan suara yang sangat indah.
Setelah diunggah, banyak netizen memberi komentar. Merinding, dan tak terasa saya menitikkan air mata, komen salah seorang teman Wahyu Kusuma Wardhana. Teman yang lain, memberi komentar; epik di tengah pagebluk.
Memang, mengiringi lagu Badai Pasti Berlalu ini ditampilkan gambar visual yang berhubungan dengan merebaknya COVID-19. Diawali dengan foto mata terpejam dalam keadaan basah air mata. Latar merah putih yang warnanya kusam. Lantas sebanyak 35 orang, masing-masing format headshot bernyanyi bersama, ditimpali gambar jenazah dikeluarkan dari rumah sakit akibat corona, orang bermasker, beberapa tim medis dengan pakaian, disusul foto dokter-dokter yang gugur karena berusaha menyembuhkan pasien positif corona.
Tak salah kalau banyak netizen yang mengaku menitikkan air mata melihat video dan mendengar lagu Badai Pasti Berlalu ini.
Awan Hitam di hati yang sedang gelisah. Daun-daun berguguran. Satu satu jatuh ke pangkuan. Kutenggelam sudah ke dalam dekapan. Semusim yang lalu sebelum kau mencapai. Langkahku yang jauh.
Badai pasti berlalu.....badai pasti berlalu.....
Wahyu Kusuma Wardhana, seorang jurnalis, musisi sekaligus seorang produser pembuatan film pendek yang mengunggah video ini di Facebook menjelaskan, video itu bukan karyanya. "Saya dapat kiriman dari seorang teman melalui grup WhatsApp. Lantas diunggah di Facebook.
"Memang, di saat-sat seperti sekarang ini kita harus saling berbagi energi positif, saling menguatkan dan saling mengingatkan. Biarkan pemerintah dan petugas-petugas kesehatan menjalankan tugas semaksimal mungkin, sementara kita sebagai warga negara mendukung apa yang dikerjakan pemerintah dengan berbagai cara," kata Wahyu Kusuma Wardhana kepada Ngopibareng, Jumat. (nis)
Advertisement