Badai Boris, Sebab Banjir di Eropa Tengah dan Timur Telan Korban Jiwa
Hujan deras menyebabkan banjir menerjang di sejumlah negara di Eropa Timur dan Tengah, pada Minggu hingga Senin 16 September 2024. Hujan lebat tersebut disebabkan badai Boris yang melintas di Rumania, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Hungaria, Jerman bagian selatan dan sebagian wilayah Austria.
Dilansir dari Anadolu, Rumania bagian timur, menjadi wilayah yang paling parah mengalami banjir. Dampaknya dialami sekitar 5.000 rumah dan menyebabkan sedikitnya 25.000 orang kehilangan aliran listrik.
Departemen Situasi Darurat Rumania mengonfirmasi penemuan enam jenazah, termasuk tiga wanita tua dan satu pria selama dua hari terakhir. Presiden Rumania Klaus Iohannis menyesalkan situasi tersebut, dengan mengatakan, "Kita kembali menghadapi dampak perubahan iklim, yang semakin terasa di benua Eropa, dengan konsekuensi yang dramatis."
Bencana juga dialami oleh Republik Ceko. Banjir Muncul akibat hujan lebat selama tiga hari berturut-turut. Sekitar 50 ribu rumah terdampak banjir dan tidak teraliri listrik.
Satu korban dilaporkan tewas, delapan orang hilang di negara itu, menurut The Guardian. Pemadam kebakaran telah menangani sedikitnya 7.884 insiden selama banjir. “Evakuasi sedang berlangsung di Opava, Krnov, Ostrava, Jeseník, Frydlantsk, dan tempat-tempat lain. Lebih dari 12.000 orang dievakuasi. "Keadaan darurat telah diumumkan di Frydlantska," kata Perdana Menteri Petr Fiala di X.
Fiala memperingatkan "Risiko kontaminasi air dan makanan selama banjir tinggi, dan mengimbau warga untuk "menjaga kebersihan, minum air kemasan saja, dan tidak menggunakan makanan yang terendam banjir."
Banjir juga menerjang Austria. Pemerintah menyatakan 24 desa di Austria Hilir sebagai "zona bencana" dan perintah evakuasi dikeluarkan sementara jumlah korban tewas meningkat menjadi tiga orang, kata Wakil Kanselir Werner Kogler di X. "Kami baru saja menerima berita buruk tentang dua korban tewas lagi di Austria Hilir," katanya, sambil menyampaikan "pikiran dan simpati terdalamnya" untuk kerabat, keluarga, dan sahabat dari para korban.
Kogler mengatakan pada Minggu bahwa seorang petugas pemadam kebakaran tewas saat menangani banjir di Austria Hilir, sementara pihak berwenang menyatakan provinsi itu, yang mengelilingi ibu kota Wina, sebagai daerah bencana. "Angkatan Bersenjata Austria dikerahkan di daerah yang dilanda badai di mana pun bantuan dibutuhkan." ujar Kanselir Karl Nehammer.
Termasuk layanan kereta api di wilayah timur ditangguhkan, dan beberapa jalur metro di Wina ditutup karena ancaman meluapnya Sungai Vienna.
Di wilayah Klodzko, Polandia, dilaporkan lima orang meninggal dengan satu di antaranya tenggelam. Warsawa diperkirakan akan mengumumkan keadaan bencana alam. Status yang belum dilakukan di sejumlah peristiwa, seperti pandemi COVID-19 atau banjir besar tahun 1997 dan 2010, menurut Radio Polskie.
Sementara, ketinggian Sungai Danube di Budapest Hungaria, pada paruh kedua minggu ini naik hingga di atas 8,5 meter, mendekati rekor 8,91 meter yang tercatat pada 2013, menurut The Guardian. Zoltan Kovacs, juru bicara Perdana Menteri Viktor Orban menyebut pemerintahnya menurunkan pasukan militer untuk menanggulangi banjir.
Pemerintah Slovakia mengumumkan jika hujan deras dan potensi banjir diperkirakan masih terjadi pada Senin dan selanjutnya,