Bacawapres Idolakan Pinangan Bacapres yang Mapan
Nama-nama yang masuk bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres) 2024, sepertinya ingin dipinang bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.
Pertimbangannya, Menteri Pertahanan yang merangkap Ketua Umum Partai Gerindra itu punya peluang besar untuk memenangkan Pilpres 2024. Khasnya dinilai sebagian pengamat politik lebih besar dibanding bacapres lainnya, seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Penilaian itu merujuk pada hasil poling beberapa lembaga survei yang semuanya mengunggulkan Prabowo. Selain elektabilitas tersebut, harta kekayaan bakal calon presiden juga menjadi pertimbangan bagi bakal calon wapres sebelum memutuskan menerima atau menolak pinangan.
Dengan kata lain, mereka mau kalau dipinang calon yang mapan. Mapan secara politik dan mapan secara finansial.
Melansir laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) berupa perabotan rumah tangga, barang elektronik, perhiasan dan logam atau batu mulia, Prabowo merupakan bakal capres terkaya.
Total harta kekayaan Prabowo lebih dari Rp2 triliun. Sedang kekayaan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo jauh di bawahnya, bahkan kurang dari Rp 17,5 miliar.
Anies memiliki aset berupa enam bidang tanah dan bangunan yang tersebar di kawasan Jakarta Selatan hingga Ponorogo senilai Rp 14,72 miliar. Anies juga memiliki tiga unit kendaraan diantaranya satu unit mobil dan dua unit motor senilai Rp550 juta. Adapun harta bergerak Anies lainnya mencapai Rp 1,37 miliar.
Sedang total harta kekayaan Ganjar tercatat sebesar Rp 11,77 miliar. Harta tersebut terdiri dari tanah dan bangunan yang totalnya Rp 2,62 miliar.
Bergaining Position
Pengamat politik dan peneliti Badan Riset Indonesia, Siti Zuhro menganggap ini sebuah fenomena. "Di saat bakal calon presiden bersaing mencari pendamping yang potensial, bakal cawapres memanfaatkan momen ini untuk bergaining position alias posisi tawar. Terutama dengan calon yang persyaratannya masih rawan seperti Prabowo dan Anies Baswedan," jelasnya.
Partai Gerindra berkoalisi dengan PKB untuk mengusung Prabowo. Nasdem berkoalisi dengan PKS dan Demokrat, suaranya sudah memenuhi syarat. Masing-masing koalisi sudah bisa menguasai 20 persen jumlah kursi di DPR.
"Persoalan muncul dan menjadi ruwet ketika sampai pada pembahasan bakal cawapres. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, ingin menjadi wakilnya Prabowo. Sedang Ketua Umum Demokrat AHY mengincar wakil Anies Baswedan," terang Siti Zuhro.
Bila PKB menarik diri dari Prabowo dan AHY menarik diri dari Anies, maka dua bakal capres ini tidak bisa maju, karena tidak memenuhi presidential threshold minimal 20 persen suara DPR. Baru Ganjar Pronowo yang aman, karena partai pengusung PDI Perjuangan, bisa maju sendiri tanpa koalisi dengan partai lain.
"Meskipun PPP menarik diri dari koalisi PDI P, tidak ada pengaruhnya apa apa," kata Siti Zuhro.
Ia mengumumkan makan buah simalakama. "Dimakan bapak mati tidak dimakan ibu yang mati," imbuhnya.
Guru besar BRIN menyebut, untuk memenangkan Pilpres 2024 harus ditopang oleh bakal cawapres yang hebat dan ketokohannya teruji. Mengingat capres yang akan bertarung di Pilpres 2023, hebat hebat.
"Siapa yang bakal menang dalam Pilpres nanti, figur seorang wakil ikut menentukan," ujarnya.
Nasdem Tak Risau
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasdem Effendi Choiri atau Gus Coi, dihubungi secara terpisah mengatakan, partainya tidak risau dengan khabar Khofifah Indar Parawansa menolak pinangan Nasdem untuk disandingkan Anies.
"Saya pernah bicara pada anda, Khofifah figur yang dipertimbangkan menjadi pendamping Anies, tapi bukan satu satunts, karena masih ada figur lain yang lebih hebat dari Khofifah," kata Gus Coi.
Sementara bebarapa nama bakal cawapres yang makin banyak disebut adalah Erick Thohir, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudoyono, Mahfud MD serta Ridwan Kamil.
Dari nama bama tersebut Sandiaga bakal cawapres terkaya. Total kekayaannya Rp10 triliun lebih, urutan berikutnya Erick Thohir total kekayaannya Rp 2,5 triliun.