Bacalah Shalawat 313 Kali Sehari, Ini Ijazah Syekh Fadhil
Syekh Fadhil al-Jilani kerap kali menjumpai orang membaca shalawat dengan kurang lengkap. Ia mengungkapkan bahwa shalawat, paling tidak dibacakan dengan lafal :
Allahumma salli `alaa sayyidinaa muhammadin wa`alaa aali sayyidinaa muhammadin.
"Paling tidak shalawat itu harus dibacakan sehari semalam sebanyak 313 kali sesuai dengan jumlah anggota tubuh kita," katanya.
Selain sebagai hadiah kita kepada Rasulullah SAW, faedah lain dari shalawat itu, jelas Syekh Fadhil, memberikan keturunan yang shaleh dan shalehah, rezeki yang luas dan halal, mudah dalam sakaratul maut, mendapatkan nikmat kubur, pertolongan nanti di yaumil hisab (Hari kiamat), dan mudah dalam melewati jembatan hari kiamat (shiratal mustaqim), serta masuk surganya Allah dengan penuh kedamaian.
"Syekh Fadhil juga berharap pula kepada generasi muda agar terus menempa diri menjadi pribadi yang lebih baik, menguatkan ibadah serta mengukuhkan semangat untuk terus belajar."
Ulama keturunan Syekh Abdul Qadir al-Jilani itu dalam suatu pertemuan selanjutnya didaulat untuk menutup acara dengan doa. Selain mendoakan seluruh umat Islam secara umum, ia juga mendoakan khusus untuk Indonesia agar senantiasa terus berada dalam jalur Rahmatan lil Alamin.
Syekh Fadhil juga berharap pula kepada generasi muda agar terus menempa diri menjadi pribadi yang lebih baik, menguatkan ibadah serta mengukuhkan semangat untuk terus belajar.
Dimintai kesan dan pesan dari Syekh Fadhil al-Jilani, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jakarta Pusat Farida Arfiani menyatakan bahwa kehadirannya pada acara tersebut memperluas pandangannya dalam melihat Indonesia.
"Acara ini membuat saya semakin terbuka dalam melihat permasalahan Indonesia dari sudut pandang agama yang lebih luas," ujarnya.
Ia pun gembira dapat membawa pulang sebotol air doa dari Syekh Fadhil untuk dirinya dan anggota PC IPPNU Jakarta Pusat. (adi)
Catatan:
Pesan penting Syekh Fadhil al-Jilani disampaikan saat menghadiri Maulid Nabi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, di halaman Kantor Sekretariat PWNU DKI Jakarta, Jakarta, Sabtu 29 Desember 2018.