Baca..!! SK Kejurda Softball Jatim, Benarkah Tidak Ada Rekayasa...??!!
Bantahan Pengprov Persatuan Baseball dan Softball (Perbasasi) Jawa Timur terkait adanya aroma rekayasa dalam pelaksanaan Kejurda di Lapangan Gunungsari, Surabaya, dua pekan lalu, menimbulkan polemik baru.
Dari Surat Keputusan No. 224/Perbasasi-Jatim/SK-16/II/2018, tentang Panitia Pelaksana Kejurda dan Selekda 2018 tertanggal 8 Februari 2018, yang didapatkan ngopibareng.id terdapat sejumlah keganjilan. Dua diantaranya mendapatkan banyak sorotan. Yaitu waktu dan tempat pelaksanaan serta status Sidoarjo sebagai salah satu tim peserta.
Dalam SK yang ditandatangani Ketua Umum Pengprov Perbasasi Syamsu Rizal dan Sekretaris Asna Taufik itu, disebutkan jika Kejurda dan Selekda 2018 digelar pada tanggal 2 hingga 7 Maret 2018 bertempat di Lapangan Softball Baseball Dharmawangsa, Surabaya.
Namun kenyataanya tidak seperti tertulis. Kejurda dan Selekda digelar di Lapangan Gunungsari Surabaya, tanggal 19 hingga 25 Maret 2018 atau hanya berselang tiga hari dari pelaksaaan Kejurnas Softball di Jogyakarta, 28 Maret 2018.
Akibatnya, pemain yang terpilih tampil di Kejurnas tidak punya waktu lagi berlatih bersama karena langsung berangkat ke Jogyakarta. Kondisi sempat dikeluhkan salah satu pemain Jatim yang membela Pelatnas, Aditya Aulia, "Setelah dipilih, langsung berangkat, tidak ada latihan blas, " ujarnya beberapa waktu lalu.
Mepetnya waktu pelaksanaan Kejurda dan Selekda tidak hanya membuat persiapan tim tanpa latihan bersama, namun juga terkesan sekadar digelar untuk memenuhi program kerja. "Kalau soal penentuan waktu pelaksanaan langsung ke Binpres, " ucap Sekretaris Pengprov Perbasasi Jatim, Asna Taufik, beberapa waktu lalu.
Sayangnya, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi, Sujudoko Putro Dewo yang juga menjabat Ketua Pelaksana Kejurda, beberapa kali dihubungi via pesan pendek maupun seluler tidak menjawab. Terakhir, sempat mengatakan hanya bersedia diwawancari lewat tatap muka pada Rabu 4 April 2018 di KONI Jatim. Namun ternyata juga tidak ada.
Selain soal jadwal dan tempat, satu lagi yang masih disorot tajam adalah status Sidoarjo sebagai salah satu tim peserta Kejurda dan Selekda. Dalam SK, memang tidak disebutkan jumlah peserta. Namun dalam tembusannya hanya ada tiga daerah, yaitu Plt Surabaya, Pengkot Malang dan Pengcab Jombang sebagai anggota resmi Pengprov Perbasasi Jatim.
Sebelumnya, dalam keterangan yang diberikan Sekretaris Pengprov Perbasasi Jatim, Asna Taufik, status Sidoarjo sendiri adalah karetaker karena belum ada kepengurusan. "Sidoarjo sudah ada SK Karetaker Pengkot Sidoarjo sejak dua tahun lalu. Sementara Surabaya sudah ada SK Plt, jadi sudah sesuai, termasuk dua peserta lain Jombang dan Malang, " ujarnya.
Status Sidoarjo sebagai karetaker ini langsung mendapatkan sambutan beragam dari insan olahraga softball di Jawa Timur, "Kalau ada karetaker sangat bagus dan ini bisa ditidaklanjuti untuk atlet-atlet Sidoarjo yang akan membentuk klub. Kami butuh informasi siapa yang mejabat karetaker biar kita bisa kita hubungi, " tanya Yudi Afandi, mantan atlet Jatim yang tinggal di kawasan Pondok Candra, Sidoarjo ini.
Lain lagi yang terlontar di kolom komentar grup Facebook yang berisikan pengurus, mantan atlet, atlet dari berbagai klub di Baseball dan Softball di Jatim, "Karetaker dua tahun. Belum ada klub anggota, belum ada organisasinya, kemudian nunjuk karetaker. Kalau begitu, tunjuk saja seseorang di setiap kabupaten dan kota. Jadi lengkap di semua daerah ada. Dagelan opo maneh, " tulis akun @koenyil. tom
Advertisement