Baca Sayyidul Istighfar, Lima Keutamaan Amalan Khusus Gus Baha
KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha' selalu mengingatkan amalan-amalan yang ringan dikerjakan tapi tetap membahagiakan. Di antara amalan istighfar, doa memohon ampunan yang menjadi kegemaran Gus Baha' adalah membaca Sayyidul Istighfar.
Penjelasan soal Sayyidul Istighfar, tentu saja, berdasar dari penjelasan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam (SAW), sebagai dalam hadits:
Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya Istighfâr yang paling baik adalah seseorang hamba mengucapkan, “Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau”.
(Beliau bersabda) “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk Penghuni Surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk Penghuni Surga. (Imam al-Bukhari dalam shahîhnya No. 6306, 6323, dan al-Adabul Mufrad no. 617, 620)
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَيِّدُ الْاِسْتِغْفارِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ : اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ
لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ
، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ
، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Keutamaan Sayyidul Istighfar
Inilah keutamaan Sayyidul Istigfar, pelajaran yang terdapat di dalam Hadits di atas adalah:
Pertama, bahwa Setiap Bani Adam itu pasti banyak berbuat dosa, namun yang terbaik dari orang yang berbuat dosa yaitu yang memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla dan bertaubat. Allah Azza wa Jalla memerintahkan hamba-Nya untuk selalu memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya;
Kedua, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan lafazh Istigfar ini dengan Sayyidul Istighfar karena terkandung dalam Hadits ini makna Taubat dan merendahkan diri di hadapan Allah Azza wa Jalla , yang tidak terdapat dalam Hadits-hadits Taubat lainnya;
Ketiga, Imam ath-Thibiy Rahimahullah berkata, “Karena do’a ini mengandung makna-makna Taubat secara menyeluruh maka dipakailah istilah Sayyid, yang pada asalnya, Sayyid itu artinya induk atau pimpinan yang dituju dalam semua keperluan dan semua urusan kembali kepadanya.”(Bahjatun Nâzhirîn Syarah Riyadus Shalihin, Syaikh Salim al-Hilali);
Keempat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumpulkan dalam Hadits ini makna-makna yang indah dan lafazh-lafazh yang bagus sehingga pantas untuk dinamakan Sayyidul Istighfâr;
Kelima, Barangsiapa mengucapkan Sayyidul Istighfar di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni Surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk Penghuni Surga.
Tema Hadits yang berkaitan dengan Al-Quran :
1- Allâh pun berjanji akan mengampuni orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ
Artinya:
“Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.” [Qs. Thâha/20:82]
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya:
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allâh. Sesungguhnya Allâh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [az-Zumar/39:53]
Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada kita untuk banyak beristighfâr/meminta ampun kepada-Nya. Begitu pula Allâh memerintahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk beristighfar. Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Artinya:
“…Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan dosa orang Mukmin laki-laki dan perempuan…” [Muhammad/47:19]
Wallahu ‘alam bish-shawab. Terkait hadits dan dalil Sayyidul Istighfar, diperluas dari penjelasan Ust Muhammad Farid Wajdi, Guru Al-Qur’an-Hadits/Pengasuh Ponpes Modern Putri IMMIM Minasatene-Pangkep.
Advertisement