Baca Al-Quran saat Ziarah Kubur, Tuntunan Nabi dan Tradisi Ulama
Nabi Muhammad Saja Membaca Al-Qur’an di Kuburan
Tatkala berziarah kubur utamanya di makam orang shalih seperti para nabi, ulama, maupun auliya banyak dijumpai yang membaca Al-Qur’an. Bagaimanakah hal ini menurut kacamata syariat? Mengingat ada sebagian pandangan yang mengatakan bahwa hal tersebut perbuatan bid’ah yang terlarang dan tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW.
Nabi SAW ternyata Juga membaca Al-Qur’an di kuburan. Hal ini dibuktikan dalam beberapa riwayat bahwa beliaumelaksanakan shalat jenazah di kuburan. Dan tentu dalam shalatnya membaca Al-Qur’an karena hal itu adalah rukun shalat,termasuk shalat jenazah.
Referensi yang bisa diketengahkan adalah sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلًا أَسْوَدَ أَوْ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَ يَقُمُّ الْمَسْجِدَ فَمَاتَ فَسَأَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْهُ فَقَالُوا مَاتَ قَالَ أَفَلَا كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي بِهِ دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهِ أَوْ قَالَ قَبْرِهَا فَأَتَى قَبْرَهَا فَصَلَّى عَلَيْهَا ) رواه ا لبخاري(
Dari Abu Hurairah bahwasanya seorang laki-laki atau seorang perempuan berkulit hitam yang biasanya menyapu masjid meninggal dunia. Lalu Nabi SAW bertanya tentangnya, dan para sahabat menjawab bahwa dia telah meninggal. Nabi bersabda: Apakah kalian tidak memberi tahuku tentangnya? Tunjukan kuburnya kepadaku.” Lalu Nabi Muhammad mendatangi kuburnya dan menshalatinya. (HR Bukhari)
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ صَلَّيْتُ خَلْفَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَلَى جَنَازَةٍ فَقَرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ قَالَ لِيَعْلَمُوا أَنَّهَا سُنَّةٌ (رواه البخاري)
Dari Tholhah bin Abdillah ia berkata: Aku menshalati jenazah di belakang Ibnu Abbas RA lalu ia membaca al-Fatihah. Ia berkata, hendaknya mereka tahu bahwa ini adalah sunnah (HR Bukhari).
لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب (الشافعى ، وأحمد ، وابن أبى شيبة ، والدارمى ، والبخارى ، ومسلم ، والترمذى ، والنسائى ، وابن ماجه ، وابن خزيمة ، وابن حبان ، والدارقطنى عن محمود بن الربيع عن عبادة بن الصامت . البيهقى فى القراءة عن ابن عمر وعن جابر)
Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca al-Fatihah. (HR As Syafi’i, Ahmad, Ahmad, Ibnu Syaibah, ad Darimi, Bukhari,Muslim dan lain-lain dari Jabir).
Anjuran Membaca Al-Qur’an di Kuburan
Terkait kebiasaan membaca Al-Qur’an di pemakaman atau kuburan, dalil pembenarnya adalah sebagai berikut:
وعن عبد الرحمن ابن العلاء بن اللجلاج قال قال لي أبي يا بني إذا أنا مت فالحد لي لحداً فإذا وضعتني في لحدي فقل بسم الله وعلى ملة رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم سن التراب على سناً ثم اقرأ عند رأسي بفاتحة البقرة وخاتمتها فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ذلك. رواه الطبراني في الكبير ورجال موثقون.)مجمع الزوائد ومنبع الفوائد * – (1 / 467(
Dari Abdur Rahman bin ‘Ala’ bin Lajlaj, ia berkata: Ayahku berkata; wahai anakku jika aku meninggal. maka galilah liang lahat untuku. Maka tatkala engkau meletakan aku di liang lahat, maka ucapkanlah “bismillahi wa ala millati rosulillahi shollohu alaihi wa sallam.” Kemudian ratakanlah tanah atasku, lalu bacalah di samping kepalaku permulaan dan akhir surat al-Baqarah karena sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah SAW berabda tentang hal itu. (HR Thabrani dengan periwayat yang terpercaya).
Fatwa ulama
Untuk fatwa para ulama dapat kita simak sebagai berikut:
Imam Syafi’i
أخبرني روح بن الفرج قال : سمعت الحسن بن الصباح الزعفراني يقول :سألت الشافعي عن القراءة عند القبر ؟ فقال لابأس بها (الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر 89 الأمام ابو بكر أحمد بن محمد بن هارون الخلال توفي 311 ه )
Rauh bin Faraj berkata: Aku mendengar Hasan bin Shabbah al-Za’farani berkata; aku bertanya kepada Imam As-Syafi’i tentang membaa Al-Qur’an di kuburan. Ia berkata; tidak mengapa. (Al-Amru bil makruf wa an-nahyi anil munkar 89 karya Syeh AbuBakar Ahmad bin Muhammad bin Harun al-Khollal w 311)
Imam an Nawawi
ويستحب إن يقرأ من القرآن ما تيسر ويدعو لهم عقبها نص عليه الشافعي واتفق عليه الاصحاب ))المجموع شرح المهذب – (5 / 311)(
Dan disunnahkan untuk membaca sesuatu dari Al-Qur’an dan berdoa untuk ahli kubur sesudahnya. Imam As Ssyafi’i telah menetapkan hal itu dan disepakati oleh ashhab atau sahabatnya.
Tradisi Salafus Shalihin
Ibnu al-Jauzi al-Hanbali: Sejak Ma’ruf al-Karakhi wafat tahun 200 H, tiap hari, mendapat kiriman hadiah pahala bacaan berjuz-juz al-Qur’an, minimal orang berdiri di pinggir makamnya dan membacakan surat al-Ikhlash untuknya. (Shaidul Khatir karya Ibnul Jauzi 474).
Ketika al-Imam Abu Ja’far al-Hasyimi, guru besar madzhab Hanbali, wafat tahun 470 H, kaum Hanabilah membaca al-Qur’an di makamnya sampai khatam 10.000 kali. (Siyaru A’lami an-Nubala’ juz 18 / 547)
Wallahu a’lam bis shawab dan semoga bermanfaat.
Demikian penjelasan Ustadz M Luqmanul Hakim (Tim Narasumber PW Aswaja NU Center Jatim).
Advertisement