Kodim 0825 dan Puskesmas Kolaborasi Tekan AKI, AKB dan Stunting
Untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta stunting, Babinsa akan berkolaborasi dengan Puskesmas melalui bidan desa untuk melakukan deteksi dini. Sehingga jumlah AKI dan AKB bisa ditekan melalui upaya pencegahan sejak awal. Kolaborasi juga dilakukan dalam penanganan jika ditemukan kasus stunting.
Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0825 Banyuwangi, Kapten Infanteri Edi Supriono menyatakan saat ini Kodim 0825 sedang melaksanakan program KB Kesehatan bersama BKKBN. Program ini untuk mendorong dan menguatkan instansi kesehatan seperti Puskesmas untuk melakukan pembinaan kesehatan.
"Poin utamanya mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Mengurangi angka stunting. Ini sesuai perintah pimpinan dari Dandim sampai Panglima. Ini perintah presiden," jelasnya saat melakukan pendampingan di Puskesmas Paspan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Kamis, 25 Maret 2021.
Dalam kegiatan ini Babinsa bersama Puskesmas melalui bidan desa dan kader posyandu melakukan deteksi dini di tingkat desa. Deteksi dini ini dilakukan dengan kunjungan langsung ke masyarakat dan sosialisasi melalui berbagai forum.
"Kegiatannya, pendampingan bidan dan kader posyandu dan PKK melaksanakan pengecekan gizi dan pengecekan kesehatan ibu hamil," tegasnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa kasus di lapangan masyarakat merasa takut saat akan diperiksa kesehatannya. Namun setelah diberikan penjelasan oleh Babinsa mereka akhirnya bisa memahami dan mau dicek kesehatannya.
Berkaitan dengan stunting, lanjutnya, Babinsa memiliki tanggungjawab di wilayahnya. Apabila ditemukan kasus stunting, kata dia, wajib hukumnya Babinsa untuk berkoordinasi dengan Puskesmas setempat dan bidan desa bersama menangani kasus tersebut.
"Jadi Babinsa melakukan deteksi dini dan pendampingan saat penanganan," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Paspan Yunus Setiawan menyatakan keterlibatan Babinsa akan sangat membantu dalam mencegah dan menekan AKI dan AKB serta stunting.
"Kami bersyukur dengan bantuan Babinsa ini akan semakin memaksimalkan upaya pencegahan AKI, AKB dan stunting," ujarnya.
Menurutnya, pencegahan AKI, AKB dan stunting sebenarnya bisa dilakukan sejak dini melalui pelaporan ibu hamil baru sejak usia kandungan kurang dari 3 bulan. Sehingga dapat dilakukan pemetaan ibu hamil sesuai faktor resiko yang ada.
"Kita juga melakukan pemantauan semua ibu hamil dan ibu hamil dengan resiko tinggi melalui kader posyandu. Di mana satu kader posyandu mengawasi satu RT," jelasnya.
Selain itu, untuk ibu hamil juga telah disiapkan program yoga ibu hamil agar ibu dan bayi yang dikandungnya sehat. Ada juga Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
"Kita juga menyiapkan tim perencanaan pembiayaan, ambulans desa, dan pendampingan persalinan," tegasnya.