Babi Panggang Bipang Ambawang dalam Pidato Jokowi, Kata Roy Suryo
Pernyataan Presiden Jokowi terkait makanan khas Kalimantan Barat yang dipromosikan dalam konteks liburan Idulfitri. Pakar telematika dan informatika Roy Suryo mengatakan, pernyataan presiden itu menjadi viral lantaran kata bipang yang merupakan kependekan dari "babi panggang".
“Viral pernyataan pidato yang diunggah akun resmi Kemendag (05/05/21) ini karena ada jelas kata "Bipang (Babi Panggang) Ambawang," ujar Roy lewat pesan singkat yang diterima Ngopibareng.id Minggu 9 Mei 2021.
Menyikapi polemik tersebut, eks Menpora itu meminta agar masyarakat memaafkan Jokowi. Apalagi, pernyataan tersebut disampaikan pada bulan suci Ramadhan. “Ini bulan baik. Maafkan saja presiden yang juga manusia biasa karena hanya membaca teks yang sudah disiapkan," ujar Roy.
Namun, mantan Politikus Demokrat itu berharap kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran pihak istana. "Ini harus jadi evaluasi tim istana," tegas Roy.
Sementara, Pakar Hukum Tatanegara Reffly Harun, menyampaikan jika pembisik, atau pembuat teks harus menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bipang Ambawang. Kemungkinan Presiden Joko Widodo belum paham dengan Bipang Ambawang. "Kalau presiden tahu bipang itu babi panggang khas Kalimantan Barat, saya kira Pak Jokowi tidak menyebutnya. Apa lagi dikaitkan dengan oleh-oleh lebaran. Faktanya Menteri perdagangan meluruskannya," kata Reffly saat dihubungi Minggu 9 Mei 2021.
Di sisi lain, presiden dinilai tidak melakukan recek pada pembuat teks. Presiden kedepannya disarankan lebih berhati hati, lebih teliti. Seingat Roy bukan kali pertama presiden melakukan seperti ini, yang akhirnya diralat dan dibatalkan. Naskah yang akan disampaikan oleh presiden biasanya melalui Sekretariat Negara, sebagai, filter, kata Roy.
Advertisement