Azrul Ananda Mundur dari Persebaya, Pemkot Tak Bisa Mencampuri
Presiden klub Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, menyatakan mundur dari jabatannya. Keputusan ini diambil setelah buntut panjang kekalahan Persebaya melawan RANS Nusantara FC. Bonek Mania bertindak anarkis.
Menanggapi polemik klub sepak bola kebanggaan Kota Surabaya tersebut, Walikota Eri Cahyadi berharap masalah tersebut bisa diselesaikan dengan duduk bersama.
"Saya sudah sarankan untuk duduk bersama 'lungguh ae lho', karena Bonek itu sebenarnya suporter bola yang baik. Kemarin itu mungkin hanya luapan emosi setelah kalah tiga kali berturut-turut," kata Eri Cahyadi ditemui di Balai Kota Surabaya, Sabtu, 17 September 2022.
Terkait kepengurusan Persebaya, pihaknya tak bisa ikut campur karena klub bola tersebut sudah berbentuk Perseroan Terbatas (PT), bukan amatiran seperti dulu.
"PT itu kan sudah berbentuk perusahaan ada banyak pengurus di sana dan itu tidak bisa dicampuri," imbuh Eri Cahyadi.
Ia pun berharap, Persebaya dan Bonek Mania yang merupakan kesatuan bisa tetap bersinergi ke depannya.
"Persebaya bisa mendengarkan keluhan Bonek dan Bonek bisa terus memberi semangat pada Persebaya. Karena tidak bisa jalan sendiri-sendiri harus bersinergi," imbuh Eri Cahyadi.
Sebelumnya, Eri Cahyadi juga meminta maaf atas terjadinya kerusuhan yang dilakukan Bonek Mania di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS), pada Kamis, 15 September 2022.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, hingga pekan ke-10 ini, Persebaya baru mencatatkan tiga kemenangan, satu kali imbang, dan enam kekalahan. Hasil ini membuat Persebaya tercecer di peringkat ke-14 klasemen sementara dengan raihan 10 poin.
Hasil ini bisa dibilang buruk bagi Persebaya yang musim lalu finis di papan atas atau di peringkat lima Liga 1 2021/2022.