Ayustina Delia Priatna Tercepat di Nomor Criterium Women Elite
Kejurnas balap sepeda hari kedua, Minggu, 17 Juli 2022, Indonesia National Championship (INC) 2022 melombakan nomor Criterium. Di nomor yang menerapkan intermediate sprint ini Pembalap Jawa Barat Ayustina Delia Priatna menjadi yang tercepat. Pembalap dari Kelapa Gading Biker (KGB) ini finish terdepan dengan catatan waktu 29 menit 41.805 detik.
Posisi kedua pada kelas Women Elite ini ada Liontin Evangelina dari Jogjakarta dengan torehan waktu 29 menit 42,434 detik. Pada peringkat ketiga, ada Gita Widya Yunika dari KIC Jawa Barat. Dia mencatatkan waktu 29 menit 44,926 detik.
Pada balapan yang melintasi pusat kota Banyuwangi sepanjang 2,2 Km ini, ketiga pembalap tampil dominan. Mereka selalu berada di rombongan terdepan hingga putaran terakhir. Yeng terbaik baru ditentukan saat adu sprint 300 meter menjelang finish. Saat itu, Ayustina menang adu sprint lawan Liontin.
Liontin Evanggelina mengatakan nomor criterium bukan menjadi targetnya. Karena bukan nomor spesialisasinya. Dia bersyukur bisa finish di posisi kedua yang merupakan medali kedua yang diraihnya. Pada hari pertama nomor ITT, Dia berhasil mendapatkan medali emas.
"Saya bersyukur bisa mendapatkan medali perak, setelah kemarin meraih emas di ITT. Pada hari ini memang bukan target saya, tapi apa pun hasilnya harus disyukuri," jelasnya.
Pada kategori U-23 putri, medali emas diraih Ananda Diva Saputri dari Jogjakarta dengan catatan waktu 32 menit 56,607 detik. Posisi kedua ada Farenty Putri Jawa Tengah dengan torehan waktu 32 menit 56,841 detik. Dan pada peringkat ketiga ada atlet Banyuwangi Chika Arinda (KIC) Jawa Timur dengan catatan waktu 32 menit 56,958 detik.
Pelatih Kepala Tim Balap Sepeda Nasional, Dadang Haries Purnomo mengatakan, pada nomor criterium kejurnas balap sepeda di Banyuwangi, tidak lagi menggunakan sistem poin, melainkan catatan waktu terbaik. Sehingga semua pembalap harus beradu kecepatan di setiap intermediate sprint untuk bisa menjadi pemenang.
"Dimulai pada kejurnas di Banyuwangi ini kita terapkan sistem waktu terbaik, seperti yang diterapkan di SEA Games maupun single dan multi event lainnya, sehingga para pembalap nasional akan terbiasa dengan sistem ini, dan para pembalap akan habis-habisan karena memiliki peluang yang sama," ungkapnya.
Advertisement