Ayo Bersih-Bersih Sungai Arau
Penguatan standard Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) Indonesia terus dilakukan. Salah satunya dengan bersih-bersih yang melibatkan lintas sektoral. Objeknya adalah Sungai Batang Arau di Padang, Sumatera Barat.
“Sungai Batang Arau aset besar bersama. Ada banyak manfaat jika suntgai bersih. Aktivitas pariwisata akan tumbuh di sekitar Sungai Batang Arau. Lalu, ujungnya perekonomian masyarakat naik,” ungkap Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Andrinof Chaniago.
Aksi bersih-bersih Sungai Batang Arau di Kota Padang akan dilakukan, Minggu (29/7). Program ini akan dilakukan secara massif dengan melibatkan berbagai kalangan.
Kegiatan ini akan dimotori oleh enam BUMN. Mereka adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian, Telkom Indonesia, Pertamina, Angkasa Pura II, hingga Pelindo II.
Mendukung kebersihan lingkungan Sungai Batang Arau Padang, dana sebesar Rp75 juta disuntikan. Jumlah tersebut untuk operasional teknis pelaksanaan kegiatan. Sebab, program ini mendapat respon besar dari masyarakat.
Dari target keikutsertaan 150 orang, aktivitas sosial ini mampu menarik sekitar 1.000 peserta. Para relawan ini berasal dari berbagai latar belakang.
Rinciannya, 250 orang berasal dari TNI Angkatan Darat. Ada juga 45 relawan dari Komunitas Amphibi, termasuk 67 relawan Komunitas Sepeda. Bergabung juga Komunitas Pejalan Kaki yang berjumlah 80 orang hingga 40 relawan dari Komunitas Garis Pantai. Partisipasi aktif juga dilakukan akademisi Padang. Diantaranya, 80 pelajar SMP 35 Padang hingga 10 siswa SD Tirtonadi dan MIN.
Lebih spesial lagi, kegiatan ini juga mendapatkan perhatian publik mancanegara. Buktinya, sekitar 40 mahasiswa dan mahasiswi asing ikut dalam kegiatan ini. Mereka tertarik untuk ikut mengkampanyekan lingkungan bersih bebas sampah. Adrinof menambahkan, kehadiran akademisi asing ini akan menaikan motivasi masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai.
“Mahasiswa dan mahasiswi asing ini sudah memberikan konfirmasi. Dengan kehadiran mereka, kami berharap masyarakat di sini semakin termotivasi untuk menjaga Sungai Batang Arau ini bebas sampah. Dengan potensinya, Sungai Batang Arau ini menjadi destinasi wisata terbaik di sini,” lanjutnya.
Sungai di beberapa wilayah lain memang jadi komoditi wisata menjanjikan. Sebut saja Sungai Barito di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang terkenal dengan Pasar Terapung. Adrinof mengatakan, banyak aktivitas yang bisa dikembangkan dari wisata sungai. Ada kuliner, persewaan perahu, berlayar, berfoto, juga lainnya. Lalu, ujungnya adalah aliran inkam dan perbaikan ekonomi masyarakat.
“Kalau dilihat, ada banyak muara sungai yang penuh dengan sampah. Kondisi ini tentu menghilangkan kesempatan tumbuh sehat anak-anak. Spesies ikan yang menjadi mata pencaharian juga berkurang, lalu peluang usaha ikut terganggu. Namun, sebaliknya bila bersih. Semua bagus dan peluang usaha lancar,” tutur Adrinof lagi.
Aksi peduli lingungan di Sungai Batang Arau mendapatkan apresiasi dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menerangkan, gerakan sungai bersih akan memberi pengaruh positif luas. Sebab, daya tarik wisata dan penggerak ekonomi masyarakat akan naik.
Menurutnya, langkah ini pantas dicont:/oh semua daerah di tanah air. “Karena semua bergerak bersama, Indonesia Incorprated, Pentahelix Model, kolaborasi serempak ABCGM - Academician, Business, Community, Government dan Media,” paparnya.
Dijelaskannya, sungai adalah beranda depan rumah kita. “Sungai juga potensi wisata alam yang tangible, tampak mata. Bersih-bersih sungai akan sempurna sekaligus mendongkrak indeks daya saing pariwisata indonesia pada TTCI WEF di elemen environmental sustainability serta health and hygiene,” terangnya.
Menpar tak lupa mengajak anak-anak komunitas Genpi untuk turut berperan. “Viralkan Gerakan Sungai Bersih di Batang Arau kota Padang! Semakin dilestarikan, Semakin mensejahterakan. Salam Pesona Indonesia!” tutur Menpar Arief Yahya. (*)