Ayah di Lamongan Hajar Anak Kandung hingga Babak Belur
Entah setan mana yang merasuki pikiran Fz, 45 tahun, hingga tega menghajar SZM, 20 tahun, putri kandungnya, hingga babak belur. Hidung berdarah-darah dan wajah lebam-lebam. Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini ditangani Polres Lamongan.
Keterangan dihimpun ngooibareng.id menyebutkan, kejadiannya berawal Selasa, 16 Januari 2024 sekitar 12.45 WIB. Dari sebuah rumah di Dusun Bosen, Desa Plosoboden, Kecamatan Deket, Lamongan terdengar suara seorang perempuan, berteriak histeris.
Ternyata, perempuan itu adalah SZM, 20 tahun. Diketahui setelah keluar dari rumah dengan masih berteriak meminta tolong. Ia berlari sembari memegang hidungnya yang berdarah-darah.
Kondisi SZM seperti itu spontan menjadi perhatian warga setempat. Termasuk Munadziro, ibu kandungnya, yang spontan pingsan ketika melihat anaknya babak belur. Secepatnya oleh warga diamankan, sedang SZM oleh Muji Slamet, 68 tahun, kakek SZM, juga diamankan ke rumah tetangga.
Tidak lama berselang, saat ibu dan anak itu dalam perawatan warga, Fz (pelaku) emosi tiba-tiba datang. Dengan emosi dia membentak Muji Slamet dengan kalimat kasar.
"Jangan ikut-ikut," bentaknya, sembari berusaha merebut SZM dari tangan Muji Slamet.
Melihat situasi memanas, warga beramai-ramai mencegah Fz yang saat itu juga hendak berusaha memukul Muji Slamet. Fz pun dan kembali pulang. Sedang Muji Slamet dan SZM diamankan warga.
Karena tidak terima.perlakuan Fz,Muji Slamet akhirnya melaporkan kepada kepala desa setempat. Selanjutnya diteruskan ke Polsek Deket.
Begitu menerima lapotan, Kapolsek Deket AKP Sri Iswati beserta anggota segera mendatangi tempat kejadian perkara(TKP) dan melakukan penangkapan. Selanjutnya, tersangka dan kasusnya diserahkan ke Unit Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Lamongan.
"Kami belum tahu modusnya apa, karena korban masih belum bisa kita tanya. Hanya, informasi dokter kemungkinan hidung korban patah," katanya, didampingi Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Andi Nur Cahya, Selasa, 16 Januari 2024 sore.