Ayah Anak Korban Penculikan Kecewa karena Polisi Tak Bantu
Seorang ayah yang mengaku anaknya diculik oleh diculik oleh kenalannya di sosial media TikTok mengaku kecewa dengan kinerja pihak kepolisian. Pasalnya dia merasa tak dibantu polisi dalam kasus anaknya yang diduga dibawa kabur kenalannya itu.
Ayah korban, Made, 50 tahun, warga Jalan Kalijudan, mengatakan, telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, pada Jumat, 4 Maret 2022, dengan nomor LP/B/246/II/2022/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.
Akan tetapi, kata Made, hingga sekarang dirinya belum mendapatkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) yang merupakan hak bagi pelapor.
"Saya inisiatif mencari sendiri dan ketemu di daerah Kesamben, Blitar. Ga ada bantuan dari kepolisian,” kata Made, kepada media, Minggu, 20 Maret 2022.
Bantuan tersebut, lanjut dia, baru datang ketika pihaknya menyerahkan tersangka ke Polrestabes Surabaya. Korban, akhirnya dibantu oleh pihak kepolisian untuk melakukan visum.
“Baru setelah menyerahkan tersangka anak saya dibawa ke Polda Jatim untuk visum," jelasnya.
Made pun menyayangkan kinerja kepolisian yang tidak membantunya untuk mencari keberadaan korban. Dia menyarankan agar petugas cepat merespons setiap laporan yang masuk.
"Polisi tolonglah kami sebagai orang tua kalo ada laporan segera dicari karena orang tua itu pasti khawatir. Apalagi anak saya ini kan di bawah umur," ujar dia.
Sementara itu, kuasa hukum korban, Danny Wijaya mengungkapkan hal senada dengan Made. Menurut dua, seharusnya polisi memberikan perhatian lebih atas kasus anak di bawah umur.
"Harusnya menjadi atensi karena anak di bawah umur. Cari teroris bisa cari pelaku begini saja tidak bisa," kaya Danny.
Danny mengungkapkan, kliennya tersebut tidak pernah mendapatkan surat hasil perkembangan penyelidikan. Padahal, ketika itu korban sudah tidak pulang ke rumahnya selama lebih dari 30 hari.
"Kita saja tak tahu penanganan polisi terhadap kasus ini perkembangannya bagaimana. Tak ada itu SP2HP," jelasnya.
Sebelumnya, seorang anak perempuan dibawa kabur oleh pria yang dikenalnya lewat sosial media TikTok. Sang ayah berhasil menemukan setelah sebulan lebih laporannya di kepolisian tidak membuahkan hasil.
Ayah korban, Made, 50 tahun, warga Jalan Kalijudan mengatakan, sang anak, KR, 14 tahun tidak pulang pada Kamis, 3 Februari 2022. Setelah sehari tak ada kabar, barulah ia melaporkannya ke polisi.
"Hilangnya Kamis, saya melaporkannya pada Jumatnya karena kan aturannya 1x24 jam baru bisa dilaporkan,” kata Made, kepada media, Minggu, 20 Maret 2022.
Sempat patah semangat, perkara hilangnya korban tersebut akhirnya menemukan titik terang. Setelah sebulan lebih, Made mendapatkan kabar jika KR tengah berada Blitar.
Made mengungkapkan, kabar tersebut disampaikan salah satu keluarga yang dihubungi korban melalui sosial media. Saat itu, KR bercerita berada di Blitar dan ikut bekerja di warung.
"(Awalnya) anak saya ngemis-ngemis di Blitar sama Puji itu. Terus ada orang baik itu nawarin pekerjaan jadi penjaga warung,” ucapnya.
“Namun pas kerja kok penjaga warungnya ini curiga sama anak saya, didudukan itu. Setelah tahu semua ceritanya, anak saya dipinjami handphone untuk mengabari keluarganya," tambahnya.
Advertisement