Awi: KPU harus Jaga Kepercayaan Demokrasi Warga Surabaya
Menjelang pemilihan Walikota Surabaya yang akan dilakukan pada akhir tahun 2020, Komisi Pemilihan Umum atau KPU sibuk mempersiapkan pesta demokrasi 5 tahunan. Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono meminta KPU Kota Surabaya bekerja dengan baik dan terbuka. "Jangan sampai menciderai kepercayaan masyarakat Surabaya dan demokrasi di Pilwali mendatang," jelasnya, pada Senin 20 Juli 2020.
Menurut politikus yang akrab disapa Awi ini, proses demokrasi yang baik dalam Pilwali akan melahirkan pemimpin baru pengganti Tri Rismaharini, yang purnatugas pada Februari 2021.
"Sebab, pemenang pilwali itulah yang bertugas melanjutkan pembangunan kota, yang lebih maju dan menyejahterakan masyarakat," ujarnya.
Awi lantas mengenang Pilwali 2010 dan 2015. Dalam pilwali itu, lanjutnya, masyarakat percaya dengan pilihannya. Hasilnya, Risma bisa membangun kota semakin maju. Bahkan sukses menorehkan prestasi di kelas internasional.
"Pemimpin baru Kota Surabaya itu yang bertugas melanjutkan pembangunan kota, yang lebih maju dan menyejahterakan masyarakat. Sebagaimana yang telah dikerjakan Walikota Bu Risma, sejak 2010, yang telah membawa pembangunan Kota Surabaya di track yang benar, membuat kota ini semakin maju dan berwajah manusiawi, bahkan membawa ke orbit internasional," kata Awi.
Berkaca dari hal tersebut, Awi ingin KPU mendata warga dengan benar. Dia tak ingin ada warga yang tercecer datanya saat pemilihan pemimpin barunya.
"Karena kecurangan akan mengkhianati demokrasi dan dengan sendirinya mengingkari motto demokrasi yakni 'suara rakyat adalah suara Tuhan'," pungkas Awi.