Awas! Skenario Polarisasi Jelang Muktamar, Ini Sikap Ansor Jatim
Menjelang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, sejumlah manuver isu dan opini yang mengarah pada polarisasi dalam tubuh ormas Islam terbesar di Indonesia. Hal itu mendapatkan respon kritis dari PW Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur. Organisasi anak muda NU yang menjadi poros isu gerakan dan gagasan itu memberikan beberapa catatan atas situasi jelang Muktamar.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Syafiq Syauqi, mengimbau agar semua pihak untuk menjauhi narasi pertikaian di muka publik. Menurutnya, membawa isu atau perselisihan Muktamar di ruang publik adalah sesuatu yang menurutnya tidak produktif dan mendelegitimasi kesakralan NU.
“Muktamar NU adalah forum tertinggi Ulama NU, ini forumnya ulama bukan forum publik, terlebih di era sosial media seperti saat ini adalah menjadi kontraproduktif bahkan meruntuhkan marwah besar NU jika semua hal terkait perbedaan sikap selalu diamplifikasi di ruang publik,” tutur Syafiq Syauqi, dilansir situs resmi GP Ansor Jatim, Minggu 28 November 2021.
Menahan Diri
Ansor Jatim meminta kepada siapapun untuk menahan diri dari perilaku dan gerakan narsis yang bertujuan mempengaruhi opini publik.
“Muktamar bukan domain publik, jadi jangan lakukan dan jangan samakan cara gerak tim pemenangan dengan kontestasi pemilu. Naif dan sangat disayangkan, seolah menyeret publik dalam skenario untuk melakukan polarisasi di tubuh NU, hati-hati," tutur Syafiq.
Belakangan, serangkaian manuver liar jelang Muktamar seperti demo kepada Rais Am adalah indikasi bahwa proses kontestasi dilakukan dengan tidak sehat.
“Kita menyesalkan ada manuver dan gerakan itu, sangat kita sesalkan. Tapi, kita juga membaca secara cover both side bahwa kesemuanya adalah akibat terlalu liarnya penggunaan strategi pemenangan di luar tradisi Muktamar selama ini. Iya ini akhirnya mirip kontestasi politik bukan muktamar” kata Syafiq Syauqi.
Untuk itu dirinya mengimbau kepada seluruh kader Ansor khususnya di Jawa Timur untuk tidak ikut terbawa arus polarisasi.
“Kader Ansor Jatim khususnya, kami minta untuk tetap satu komando, bahwa forum muktamar adalah forum ulama bukan forumnya Ansor. Dan sekali lagin kita juga sampaikan kepada semua pihak untuk cukup dan sudahi cara main yang tidak mendidik dan jauh dari akhlaq santri".