Awas! Nyawa Jadi Taruhan di Momo Challenge
Tren challenge (tantangan) kekinian kembali bertambah. Momo Challenge 'mainan' baru yang menyebar lewat Whatsapp (WA), tapi ancamannya tak main-main: nyawa!
Setelah sebelumnya netizen terlena dengan Kiki Challenge atau In My Feelings Challenge, yakni pemain wajib joget-joget bersama mobil yang sedang berjalan dengan iringan lagu milik Drake berjudul In My Feelings Challenge.
Kini muncul challenge baru yang lebih 'gila'. Momo Challenge awalnya hanya menambahkan nomor WA. Sekilas tahapan ini terlihat normal.
Anehnya, pada langkah selanjutnya, Momo akan mengirimkan gambar pada pemainnya termasuk yang berbau kekerasan disertai kewajiban bagi pemain untuk melakukan tantangan. Jika menolak 'perintah' permainan maka korban akan diancam oleh Momo hingga ketakutan.
Menurut pihak kepolisian di berbagai negara, termasuk Jerman, Argentina dan Amerika Serikat, Momo Challenge ini mengingatkan pada tragedi 'Blue Whale Challenge'.
Tantangan ini berbentuk permainan selama 50 hari, dimana pemainkan diharuskan bunuh diri pada hari terakhir. Dilaporkan, ada 130 korban meninggal di Rusia akibat tantangan ini.
Lantas, bagaimana dengan Momo Challenge? Laporan The Buenos Aires Times, polisi Argentina sedang menginvestigasi kematian remaja berusia 12 tahun di distrik Escobar.
Gadis tersebut memfilmkan kegiatannya sebelum gantung di belakang pohon rumahnya. Ia diduga merupakan korban Momo Challenge.
Konon, Momo Challenge ini memang mengincar para remaja yang aktif di media sosial.
Siapakah Momo sebenarnya? Belum ada kepastian soal identitas Momo yang asli. Melalui foto yang digunakan Momo, terlihat wajah seorang wanita yang menyeramkan dengan mata yang menonjol.
Namun, wajah itu 'dicomot' dari hasil karya seniman Jepang bernama Midori Hayasi. Pihak berwenang telah memastikan bahwa Momo Challenge dan Midori Hayasi tidak mempunyai keterkaitan.
Nomor telepon yang digunakan Momo di Whatsapp adalah nomor yang berasal dari tiga negara, yakni Jepang, Kolombia dan Meksiko. Meski aktif, ketiga nomor tersebut tidak memberikan jawab saat dihubungi pihak berwajib.
Sementara itu LSM Safernet Brazil, Rodrigo Nejm mengatakan, Momo kemungkinan jadi 'umpan' yang digunakan para penjahat untuk mencuri data dan memeras orang di internet. (yas)
Advertisement