Awas Milia di Wajah! Itu Bukan Jerawat atau Beruntusan
Bintik-bintik putih di sekitar wajah terutama di area mata sering dikira sebagai beruntusan atau jerawat, namun itu milia atau kista kecil. Jika di wajah terdapat bintik-bintik kecil berukuran hampir sama dengan jerawat batu atau beruntusan, mungkin itu milia, bukan jerawat. Milia biasanya berwarna putih, dan bergerombol banyak di kulit wajah. Kondisi tersebut lebih banyak mempengaruhi wanita dibandingkan laki-laki.
Milia juga disebut sebagai kista kecil, yang disebabkan oleh sel kulit mati yang terperangkap di bawah kulit, dan dapat berkembang jika kulit kehilangan kemampuan alami untuk mengelupas, hal tersebut terjadi diakibatkan oleh adanya penuaan pada wajah.
Mungkin sebagian orang yang belum mengetahui hal tersebut akan mengira jika milia sama dengan beruntusan atau jerawat dan terkadang akan juga akan dipencet seperti jerawat. Berikut gejala dan cara untuk mengatasi kondisi milia.
Definisi Milia
Milia adalah sekelompok benjolan kecil, biasanya berwarna putih, dan menggerombol banyak pada kulit wajah. Kondisi benjolan putih ini merupakan kista kecil yang sering muncul di pipi, hidung, mata, dan kelopak mata. Milia juga bisa disebut sebagai kista kecil. Kondisi ini dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan usia, di mana tempat munculnya, serta apa penyebab benjolan ini muncul.
Milia primer terbentuk langsung dari keratin yang terperangkap di bawah kulit. Kista primer ini biasanya ditemukan pada wajah bayi atau orang dewasa. Sedangkan jenis sekunder punya bentuk mirip dengan yang primer. Namun, jenis sekunder berkembang setelah sesuatu menyumbat saluran yang mengarah ke permukaan kulit, seperti setelah cedera, terbakar, atau kulit melepuh.
Tidak seperti jerawat bayi, milia tidak menyebabkan peradangan atau pembengkakan. Bayi dengan milia biasanya dilahirkan dengan itu, sedangkan jerawat bayi tidak muncul sampai 2 – 4 minggu setelah kelahiran. Sedangkan pada orang dewasa, benjolan putih kecil ini muncul ketika sel kulit mati terperangkap di bawah kulit. Milia juga dapat berkembang jika kulit kehilangan kemampuan alami untuk mengelupas, hal tersebut bisa terjadi akibat penuaan.
Macam Jenis Kondisi Milia
Berikut beberapa macam jenis milia pada wajah, di antaranya:
1. Neonatal milia
Milia ini terjadi pada bayi yang baru lahir dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Bintik kulit biasanya terdapat pada wajah, kulit kepala dan badan bagian atas.
2. Juvenile milia
Milia ini terjadi karena kelainan genetik –seperti pada sindrom karsinoma sel basal nevoid, sindrom Gardner, dan sebagainya.
3. Primary milia
Milia ini terjadi karena keratin yang terjebak di bawah lapisan kulit. Milia tipe ini dapat ditemukan pada kelopak mata, dahi, dan daerah genitalia.
4. Milia en plaque
Milia ini berhubungan dengan kelainan genetik dan kelainan kulit autoimun seperti lichen planus. Milia en plaque dapat ditemukan pada kelopak mata, telinga, pipi ataupun rahang. Kista yang terjadi dapat agak besar hingga berdiameter beberapa sentimeter. Kondisi ini biasanya ditemukan pada wanita paruh baya.
5. Multiple eruptive milia
Milia ini biasanya terjadi pada area yang gatal seperti wajah, tangan bagian atas, dan batang tubuh.
6. Traumatic milia
Kista milium ini terjadi pada kulit yang mengalami trauma seperti luka bakar atau ruam. Kista yang terjadi teriritasi dan tampak merah.
7. Milia karena obat
Milia ini terjadi karena pemakaian obat steroid.
Penyebab Milia
Penyebab pasti milia belum ditemukan secara jelas. Pada anak dan bayi baru lahir, kondisi ini bisa disebabkan karena kelenjar keringat yang belum berkembang sempurna. Kondisi ini juga sering keliru dengan jerawat bayi yang dipicu oleh hormon dari ibu. Selain itu, milia juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti:
1. Kondisi kulit yang mengalami luka lecet.
2. Ada luka bakar di kulit.
3. Ada lepuhan pada kulit.
4. Sedang menjalani perawatan untuk kulit misalnya dermabrasi atau perawatan laser.
5. Penggunaan krim steroid jangka panjang.
6. Kerusakan karena sinar matahari jangka panjang.
Kandungan Bahan Pemicu Milia
Penggunaan krim dengan steroid dapat menyebabkan milia pada kulit. Namun, efek samping tersebut jarang terjadi, ada beberapa bahan dalam produk skincare dan makeup yang dapat menyebabkan milia pada beberapa orang. Adapun jenis kulit rentan yang mengalami kista kecil berisi keratin, berikut jenis bahan-bahannya:
1. Parafin cair,
2. Minyak bumi cair,
3. Minyak parafin,
4. Paraffinum liquidum,
5. Cairan petrolatum, dan
6. Minyak bumi.
Ini semua merupakan jenis minyak mineral yang dapat menyebabkan benjolan kecil putih ada di wajah. Lanolin juga dapat menjadi pemicu munculnya kondisi ini di wajah.
Tanda dan Gejala Milia
Berikut beberapa tanda serta gejala yang secara umum bisa terjadi pada kondisi milia.
1. Adanya benjolan putih kecil di wajah.
2. Benjolan yang muncul di sepanjang pipi, hidung, dan dagu.
3. Bintik-bintik putih atau bintik-bintik kuning yang biasanya tidak gatal ataupun nyeri.
4. Benjolan putih seperti mutiara pada gusi atau langit-langit mulut.
Milia primer pada bayi biasanya muncul 1 – 2 buah tonjolan di sekitar hidung, mata, pipi, dagu, dan dahi. Benjolan ini juga dapat muncul di batang, kaki, lengan, penis, dan selaput lendir.
Perawatan atau Pengobatan Pada Milia
Ada beberapa pengobatan milia yang dapat dilakukan jika milia mengganggu penderita, seperti:
1. Deroofing, yaitu menggunakan jarum steril untuk mengeluarkan isi kista
2. Obat-obatan seperti topikal retinoid (turunan vitamin A)
3. Ablasi laser, yaitu menghancurkan kista dengan laser
4. Diathermy, yaitu menggunakan panas untuk menghancurkan kista
5. Kuret, yaitu menghancurkan kista dengan mengikis dan kauter
6. Cryotherapy, yaitu membekukan dan menghancurkan kista
Cara Mengatasi Milia
Masalah milia bisa diatasi oleh beberapa cara, seperti:
1. Melakukan deep cleansing
Cara mengatasi milia yang pertama adalah dengan melakukan deep cleansing yang penting untuk dilakukan karena bisa mengangkat sel kulit mati pada wajah. Untuk mendukung prosesnya, pastikan juga untuk memilih eksfoliator yang lembut di kulit karena facial foam yang lembut tidak akan membuat iritasi kulit.
2. Memakai sunscreen
Paparan sinar UV yang dipancarkan oleh matahari memiliki banyak dampak buruk bagi kulit, salah satunya adalah penebalan kulit pada jaringan epidermis. Hal itu pun membuat keratin protein yang berada di bawahnya menjadi terhalang dan menimbulkan milia pada kulit. Untuk mengantisipasi hal tersebut, jangan lupa mengaplikasikan sunscreen setiap hari karena, sinar UV juga mampu melewati lapisan kaca dan sela-sela pintu, sehingga kulit tetap terpapar oleh sinar UV meskipun berada di dalam ruangan.
3. Menutrisi Kulit Pakai Sheet Mask
Cara mengatasi milia selanjutnya, ialah menggunakan masker yang terbuat dari bahan alami untuk menutrisi kulit, salah satunya adalah madu karena dipercaya kaya akan antibakteri dan antioksidan yang mampu melembapkan kulit, meredakan peradangan dan menangkal radikal bebas. Sheet mask biasanya diformulasikan dengan ekstrak Royal Jelly dari lebah madu berkualitas yang mampu menangkal radikal bebas pada kulit, melembapkan kulit dengan optimal, dan menjaga kekenyalan kulit.
4. Mengaplikasikan retinol
Skincare dengan kandungan retinol dapat meningkatkan proses eksfoliasi lembut dan regenerasi sel kulit. Retinol mengandung vitamin A yang dibutuhkan kulit untuk menggantikan sel kulit mati yang menumpuk penyebab munculnya milia, serta menggantikannya dengan sel kulit baru untuk kulit tampak halus dan cerah.
5. Rutin membersihkan wajah
Tidak hanya menyebabkan jerawat, bekas makeup, kotoran yang menumpuk serta debu yang menempel pada wajah juga bisa menyebabkan munculnya milia, karena kotoran yang menumpuk akan menyumbat pori-pori dan berpotensi merangsang tumbuhnya milia pada kulit. Pastikan kamu rutin membersihkan wajah setiap hari dengan metode double cleansing, yang dapat membersihkan wajah secara ganda, hal tersebut diawali dengan makeup remover, kemudian dilanjutkan dengan facial foam.
6. Hindari menyentuh kulit wajah
Mengutak-atik berarti menghindari menyentuh, mengusap atau bahkan memencet milia yang ada di kulit. Bukannya milia pada kulit akan hilang, melainkan akan menimbulkan masalah baru pada kulit, seperti benjolan, muncul bopeng, hingga luka sampai berdarah. Hindari juga menyentuh milia menggunakan tangan kotor karena dapat menyebabkan jerawat.
Advertisement