Awas, Lapangan Migas Pertamina EP Cepu Field Rawan Tanah Longsor
Kawasan operasi lapangan operasi produksi minyak dan gas bumi (migas) Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Pertamina EP Cepu Field Zona 11, di Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur rawan terjadi bencana. Seperti tanah longsor atau tanah bergerak, dan banjir bandang.
Diketahui, di Desa Banyuurip dan Desa Wonosari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban masuk ke dalam wilayah kerja Distrik 2 Kawengan Pertamina EP Cepu Field.
Kondisi jalan utama di dua desa ini nyaris putus, lantaran terjadi abrasi akibat hujan deras pekan lalu. Tanah longsor dan jalan ambles.
Longsor terjadi jalan utama menuju Cepu, Jawa Tengah tersebut, berada di sisi Desa Banyuurip. Bahu jalan longsor menyerupai tebing.
Sementara, di Desa Wonosari, jalan utama desa mengalami ambles karena abrasi. Kedalaman diperkirakan mencapai satu meter. Hujan deras yang terjadi mengakibatkan retakan serta jalan sebagian ambles dengan panjang retakan sekira 300 meter. Kendaraan roda empat dipastikan tidak bisa melalui jalan ini.
Dua akses jalan tersebut, menjadi jalur utama untuk menuju lapangan produksi minyak dan gas bumi (Migas) Kawengan Pertamina EP Cepu Field Zona 11.
Satu di antara pekerja kontrak Pertamina EP Cepu Field Zona 11, Tondan, menyampaikan, hujan deras pekan kemarin mengakibatkan kerusakan jalan. "Jalan longsor di Desa Bayuurip dan jalan ambles di Desa Wonosari," jelasnya, Senin 5 Desember 2022.
Dia membenarkan jika kedua ruas jalan itu merupakan akses utama menuju lapangan Migas Pertamina EP Cepu Field Zona 11. "Untuk pengguna kendaraan roda dua harus hati-hati melintas. Untuk pengguna kendaraan roda empat, dipastikan tidak bisa lewat," tandasnya.
Menurut Kepala Desa Wonosari, Antok, Penanganan sementara yang dilakukan, selain pemasangan tanda bahaya, juga dikakukan pengurugan jalan dengan material pedel.
Untuk aktivitas warga masih berjalan normal. Terkait jalan, kata dia, sama sekali tidak bisa dilewati. "Alternatif melalui dusun Njangur Desa Banyuurip," ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Banyuurip, Sugiyanto, belum bisa memberikan keterangan. "Sabar nggih," ujarnya singkat.
Longsor dan Ambles, Jalan Patah dan Menggantung
Sementara itu, tanah bergerak menyebabkan tanah ambles dan longsor terjadi di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Tercatat, sebanyak 50 rumah terdampak dan lima di antaranya telah dibongkar demi keamanan.
Kasi Trantib Kecamatan Kedewan, Suleman, menjelaskan, selain di Desa Wonocolo, juga terdapat sejumlah titik longsoran yang berbahaya. Hingga membuat jalan rusak di kawasan lapangan minyak sumur tua. Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Pertamina EP Cepu Field Zona 11.
Disampaikan, sepanjang jalan menuju Desa Wonocolo hingga perbatasan dengan Kabupaten Tuban, pengguna jalan harus berhati-hati. Kondisi jalan berbukit dan bertebing, berpotensi rawan longsor.
Dari arah Desa Kedewan menuju Desa Wonocolo, longsoran terjadi di jalan leter S. Membuat jalan berkontruksi beton, menggantung setengah meter di bawah jalan cor beton.
"Kemudian menuju titik Sumur 1, tepat di turunan terdapat tiga titik longsoran. Lalu di sebelah timur Masjid Wonocolo dan menuju titik Sumur 9," ujarnya.
Sebelum memasuki perbatasan dengab Kabupaten Tuban, kata dia, jalan cor beton terdapat patajan jalan cor beton. Lokasi tersebut, rawan terjadi lagi longsor dan bisa terjadi kemungkinan terburuk.
Lebih lanjut Suleman menyampaikan, dari kejadian tanah gerak dan longsor diakibatkan hujan deras yang terjadi pada tanggal 29 November 2022 lalu, terdapat 50 rumah terdampak. Dari jumlah tersebut, sebanyak lima rumah telah dibongkar dengan alasan keamanan.
"Yang dibongkar itu karena tanahnya ambles," katanya.
Sekarang ini, lanjut dia, yang dipikirkan adalah mencari tempat relokasi untuk warga. Rencana akan menempati lahan hutan. Rencana pengusulan, masih di pihak desa. Langkah koordinasi telah dilakuka dengan pihak Perum Perhutani KPH Cepu.
Dia menambahkan, selain tanah bergerak, di wilayah Kecamatan Kedewan juga rawan terjadi banjir jika terjadi hujan deras. Desa Hargomulyo, Desa Kedewan, dan Desa Beji.
"Sempat terjadi banjir, bersamaan dengan tanah longsor di Desa Wonocolo," katanya.