Awas! Kejahatan Siber Lakukan Eksploitasi Pandemi
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, ata dan keamanan siber sangat penting pada telemedicine agar dapat bekerja, hal ini krusial tidak hanya untuk melindungi data pribadi pasien yang sensitif.
“Tetapi juga memastikan bahwa layanan telemedicine tetap daring dan terlindungi dari serangan siber (seperti ransomware),” tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis 17 Juni 2021..
Owen menambahkan, National Cyber Security Centre (NCSC) Inggris telah mengidentifikasi bahwa semakin banyak pelaku kejahatan siber di seluruh dunia yang mengeksploitasi pandemi COVID-19 saat ini untuk tujuan mereka sendiri.
“Para pelaku kejahatan dan penjahat di dunia maya menargetkan individu, usaha kecil dan menengah, serta organisasi besar dengan penipuan terkait COVID-19 dan penipuan melalui email.
"Efek dari serangan siber ini berpotensi mengancam jiwa karena mengganggu dan memberi tekanan pada organisasi dan individu yang bekerja keras untuk menyelamatkan kehidupan,” papar Owen lagi.
Kerja Sama Bidang Telemedicine
Owen menjelaskan, kerja sama di bidang telemedicine tersebut, merupakan bagian dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh kedua negara.
“Inggris senang dapat bekerja sama dengan Indonesia dalam kolaborasi keamanan siber di sektor kesehatan, dan khususnya di bidang telemedicine, yang merupakan peluang besar bagi Indonesia. Dan, ini adalah bagian penting dari kolaborasi strategis yang tertuang di kedua MOU bilateral kami dengan Indonesia tentang Keamanan Siber dan Perawatan Kesehatan,” jelasnya.
Konferensi Daring
Penjelasan Owen, terkait kerja sama Kedutaan Besar di Jakarta dan Kementerian Kesehatan RI untuk perlindungan data dan keamanan siber, dengan mengadakan konferensi secara daring pada 15 – 16 Juni.
Leste Owen Jenkins mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan konteks dan panduan strategis secara keseluruhan tentang keamanan siber dan data pribadi.
“Termasuk, bagaimana membangun kapasitas yang berfokus pada keamanan jangka pendek dan panjang pada bidang telemedicine,” ujar Owen.
Keamanan Siber dan Perlindungan Data
Direktur Cyber Capacity Unit Oliver Hoare mengatakan, konferensi mengkaji rekomendasi-rekomendasi dari proyek, yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, BSSN, KOMINFO dan para ahli dari Inggris.
“Rekomendasi ini datang di saat yang penting bagi pemerintah Indonesia, yang sedang dalam proses memperkenalkan RUU Perlindungan Data Pribadi (PDPB) baru dan Strategi Keamanan Siber baru. Terlebih lagi, Indonesia saat ini merupakan negara no.1 di kawasan ASEAN untuk serangan ransomware, dan juga baru-baru ini terjadi pelanggaran besar-besaran terhadap data pribadi, yang saat ini sedang diselidiki oleh BPJS Kesehatan,” tukas Hoare.
Dalam konferensi para pakar Inggris berbagi pandangan tentang keamanan siber dan perlindungan data dalam pelayanan kesehatan.
Sementara, para pembicara dari Kementerian Kesehatan, BSSN dan KOMINFO juga berbagi wawasan.
Advertisement