Awas! Kasus Varian Corona Baru dari Inggris Mulai Masuk Singapura
Singapura mengonfirmasi kasus pertama virus corona varian baru pada Rabu, 24 Desember 2020 melalui seorang pelajar. Selain itu, 11 orang lainnya yang sedang berada dalam karantina dinyatakan positif terkena virus corona varian baru.
Pelajar bersangkutan diidentifikasi berjenis kelamin perempuan dan berusia 17 tahun. Dia berkebangsaan Singapura dan sedang berkuliah di Inggris sejak bulan Agustus lalu.
Korban pulang ke negeri "singa" pada 6 Desember lalu. Sehari kemudian dia mengalami demam dan dipastikan positif Covid-19 pada 8 Desember, demikian rilis dari Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), Rabu malam, 23 Desember 2020.
Laboratorium Kesehatan Nasional Singapura menyatakan sedang melakukan pengurutan genom virus dari penderita Covid-19 yang mendarat dari Eropa dalam sebulan terakhir.
Total tercatat 31 pasien kasus impor Covid-19 di Singapura dari Eropa dalam kurun waktu 17 November hingga 17 Desember. Sejauh ini hanya pelajar itu yang dipastikan memiliki Covid-19 berjenis B117, nama dari varian baru di Inggris itu.
Hasil awal laboratorium juga menunjukan 11 pasien lain positif diserang B117, namun perlu konfirmasi lebih lanjut untuk hasil akhir.
Sebanyak 12 pasien tidak terkena varian baru, 2 lagi belum dites, dan sisanya 5 tidak dapat dideteksi. MOH memastikan tidak ada tanda-tanda varian B117 telah menyebar di komunitas warga Singapura.
Singapura telah melarang pengunjung yang berada di Inggris dalam 14 hari terakhir untuk memasuki negeri "Merlion". Kebijakan ini resmi berlaku mulai Rabu dini hari lalu.
Hanya warga negara Singapura dan permanent resident yang diizinkan tetap masuk dengan ketentuan segera melakukan tes PCR Covid-19 ketika memulai masa isolasi mereka.
Varian baru yang menggemparkan dunia ini sedang menyebar di luar kendali menurut pernyataan pemerintah Inggris yang memutuskan memberlakukan kembali lockdown nasional menjelang liburan Natal.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian baru Covid-19 berasal dari Inggris tenggara. Beberapa ahli memerkirakan varian baru mungkin terjadi karena adanya superspreader event. Artinya lonjakan kasus saat ini dapat disebabkan oleh perilaku masyarakat.
Advertisement