"Awas! Jangan Biarkan Puasamu Berakhir Sia-sia"
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Banyak sekali orang yang berpuasa, tetapi tidak ada yang diperolehnya dari puasa itu kecuali hanya lapar dan haus saja (tak berpahala).” Demikian diriwayatkan Nasa’i dan Ibnu Majah.
Hadis tersebut menjadi pembuka dalam kajian buka puasa Masjid Islamic Centre Universitas Ahmad Dahlan, disampaikan Budi Jaya Putra.
Menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini, hadis di atas harusnya menjadi renungan bersama, apakah puasa yang selama ini kita jalani berbuah pahala atau justru bertambah dosa.
“Kita tahu bersama bahwa puasa itu akan mengangkat derajat kita, sebagaimana Allah firmankan la’allaku tattaqun. Kalau kita melihat QS. Al-Mujadilah ayat 11, Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu. Maka pertanyaannya: apakah puasa yang dilalui orang yang hanya mendapat lapar dan haus tidak memiliki iman dan ilmu?” tutur Budi Jaya Putra.
Budi kemudian mengajak puasa yang diiringi dengan iman dan ilmu. Tanpa dua unsur tersebut, boleh jadi puasa yang selama ini kita jalani hanya mendapat lapar dan dahaga saja.
Pentingnya keberadaan iman dan ilmu dalam diri seorang muslim, Budi mengutip pernyataan Buya Hamka yang menegaskan bahwa iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri.
“Mari kita intropeksi. Apakah puasa kita di tahun-tahun sebelumnya ini telah melibatkan iman dan ilmu?” tanyanya.
Akhirnya, Budi mengajak agar kembali meluruskan niat sambil bertanya pada diri sendiri: untuk siapa kita berpuasa. Setelah niat lurus, pelajari semua hal tentang amalan-amalan yang baik di bulan Ramadan dan membuat target-target pencapaian amal kebaikan.
“Puasa itu setahun sekali jadi harus buat target, apa yang akan dicapai di puasa tahun ini berdasarkan pengalaman tahun-tahun yang lalu. Kalau tahun lalu tidak mencapai khatam baca Quran, maka buat target di tahun ini agar khatam,” kata Budi.