Awas Diterkam Serigala, NU Perkuat Satu Komando! Pesan Rembang
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan para Kiai pesantren untuk menjadi wadah dalam mewujudkan kejayaan Islam dan umat Islam di Bumi Nusantara. Dalam gerak langkahnya dibutuhkan persatuan dalam m mencapai tujuan menegakkan panji-panji Islam ala Ahlussunnah waljamaah.
"Sebagaimana dipesankan Hadlratussyaik Kiai Muhammad Hasyim Asy'ari dalam Qonun Asasy Nahdlatul Ulama, kita bergerak dalam dinamika yang bersama satu Komando di PBNU," kata KH Marzuki Mustamar.
Diingatkan, satu Komando NU di bawah kepemimpinan Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Status.
"Pada zaman awal NU berdiri di bawah komando langsung Mbah Hasyim Asy'ari, dan semua Kiai dan ulama pesantren tunduk sam'atan wa tha'atan pada Mbah Hasyim Asy'ari," tutur Kiai Marzuki Mustamar dalam pengajian Peringatan Maulid Nabi Muhammad & Haul Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang, Jawa Tengah, Sabtu malam 1 Oktober 2022.
Selain ceramah Ketua PWNU Jawa Timur itu, acara yang dihadiri sejumlah tokoh NU, juga diisi tausiyah KH A Bahauddin Nursalim (Gus Baha, Rais Syuriyah PBNU).
Acara Haul Masyayikh di Pondok Pesantren yang kini diasuh KH Ahmad Mustofa Bisri dan KH Yahya Cholil Status, dihadiri Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Tengah Tak Yasin Maimoen Zuber, dan jajaran PBNU serta tokoh-tokoh pesantren dan masyarakat.
Kiai Marzuki Mustamar sebelumnya menguraikan tetang perlunya ilmu dalam mengamalkan ibadah. Tanpa didasari ilmu ibadah menjadi kurang sempurna.
"Saya belajar dari Kiai Masduki Mahfudz. Beliau sangat tegas dalam mengajar dengan tegas, terkait hukum agama (fikih). Sedang kepada masyarakat diajarksn dengan sangat persuasif agar mudah dipahami dan diamalkan dengan baik, " tuturnya.
Sementara itu, Gus Baha' menyampaikan contoh keteladanan Ulama-ulama generasi muassis (pendiri) NU. Perbedaan pendapat antara Kiai Hasyim Asy'ari dan KH Faqih Maskumambang, serta antara Kiai Hasyim Asy'ari dan Syaikh Dimyat Termas (adik dari Syaikh Mahfudz At-Tarmisy, merupakan hal. lazim karena didasari ilmu. Sehingga perdebatan sengit di antara mereka tidak menjadi renggang secara pribadi.
"Di sinilah kita bisa belajar dari keteladanan para ulama terdahulu," tutur KH Ahmad Bahauddin Nursalim.
Qonun Asasy Nahdlatul Ulama
KH Muhammad Hasyim Asy'ari menyusun Qonun Asasy sebagai landasan gerak langkah organisasi yang didirikannya pada 31 Januari 1926. Naskah berbahasa Arab tersebut berhasil diterjemahkan KH Ahmad Mustofa Bisri.
Setelah menyampaikan dalil berupa ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam (SAW), Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini menyampaikan pesan-pesan ini:
Amma ba’du
Sesungguhnya pertemuan dan saling mengenal persatuan dan kekompakan adalah merupakan hal yang tidak seorangpun tidak mengetahui manfaatnya. Betapa tidak, Rasulullah SAW benar-benar telah bersabda yang artinya:
“Tangan Allah bersama jama’ah. Apabila diantara jama’ah itu ada yang memencil sendiri, maka syaithan pun akan menerkamnya seperti serigala menerkam kambing.”
“Allah Ridho kamu sekalian menyembahNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun “ Kami sekalian berpegang teguh kepada tali (agama) Allah seluruhnya dan tidak bercerai berai;
Kamu saling memperbaiki dengan orang yang di jadikan Allah sebagai pemimpin kamu.Dan Allah membenci bagi kamu ; saling membantah , banyak tanya dan menyia- nyiakan harta benda’’
“Janganlah kamu saling dengki, saling menjerumuskan, saling bermusuhan, saling membenci dan janganlah sebagian kamu menjual atas kerugian jualan sebagian yang lain, dan jadilah kamu, hamba-hamba Allah, bersaudara”. Suatu Umat bagaikan jasad lainnya. Orang-orangnya ibarat anggota anggota tubuhnya. Setiap anggota punya tugas dan perannya. Seperti di maklumi, manusia tidak dapat bermasyarakat, bercampur dengan yang lain, sebab seorang pun tak mungkin sendirian memenuhi segala kebutuhan-kebutuhannya. Dia mau tidak mau dipaksa bermasyarakat, berkumpul yang membawa kebaikan bagi umatnya dan menolak keburukan dan ancaman bahaya daripadanya.
Karena itu, persatuan, ikatan bathin satu dengan yang lain saling bantu menangani satu perkara dan seia-sekata adalah merupakan penyebab kebahagiaan yang terpenting dan faktor paling kuat bagi menciptakan persaudaraan dan kasih sayang . Beberapa banyak negara negara yang menjadi makmur, hamba-hamba menjadi pemimpin yang berkuasa, pembangunan merata, negeri-negeri menjadi maju, pemerintahan ditegakkan, jalan-jalan menjadi lancar, perhubungan menjadi ramai dan masih banyak manfaat lain dari hasil persatuan merupakan keutamaan yang paling besar dan merupakan sebab dan sarana paling ampuh. Rasulullah SAW telah mempersaudarakan sahabat-sahabatnya sehingga mereka (saling kasih, saling menyayangi dan saling menjaga hubungan) tidak ubahnya satu jasad; apabila satu anggota tubuh mengeluh sakit seluruh jasad ikut merasa demam dan tidak dapat tidur. Itulah sebabnya mereka menang atas musuh mereka, kendati jumlah mereka sedikit. Mereka tundukkan raja-raja, mereka taklukan negeri negeri, mereka buka kota-kota, mereka bentangkan payung-payung kemakmuran, mereka bangun kerajaan-kerajaan dan mereka lancarkan jalan-jalan.
Firman Allah SWT “ Wa aatainaahu min kulli sya’in sababa”
“Dan Aku telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.”
Benarlah kata penyair yang mengatakan dengan bagusnya.
“Berhimpunlah anak-anakku bila Kegentingan datang melanda, jangan bercerai-berai, sendiri-sendiri, cawan-cawan enggan pecah bila bersama ketika bercerai, satu-satu pecah berderai .“
Sayidina Ali karamallahu wajhah berkata :
“Dengan perpecahan tak ada satu kebaikan dikaruniakan Allah kepada seseorang baik dari orang-orang terdahulu maupun orang-orang yang datang belakangan “
Demikian.
Dalil Al-Quran dalam Qonun Asasy NU
Dalam Qonun Asasy juga disebutkan sejumlah dalil-dalil Al-Quran sebagai berikut:
“Dan janganlah kamu saling bertengkar, nanti kami jadi gentar dan hilang kekuatanmu dan tabahlah kamu, sesungguhnya Allah bersama orangorang yang tabah.”.
“Sesungguhnya orang-orang itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua Saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu dirahmati.”
“Kalau mereka melakukan apa yang dinasehatkan kepada mereka, niscaya akan lebih baik bagi mereka dan memperkokoh (iman mereka). Dan kalau memang demikian, niscaya Aku anugerahkan kepada mereka pahala yang agung dan Aku tunjukan mereka jalan yang lempang.”
“Dan orang-orang yang berjihad dalam (mencari) keridloanKu, pasti Aku tunjukan mereka kejalanKu, sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik,”
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah dengan penuh penghormatan.”
(Qonun Asasy Nahdlatul Ulama)
Advertisement