Awas Asam Urat! Begini Faktor Risikonya
Asam urat atau dikenal dengan penyakit radang sendi yang dapat dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya ialah gaya hidup tak sehat. Penyakit asam urat banyak dialami oleh kalangan orang dewasa, khususnya lanjut usia. Namun, usia muda juga ada sebagian yang mengalami asam urat jika tak mengatur pola makan dan gaya hidupnya.
Asam urat dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Sebab, penyakit ini menimbulkan rasa nyeri di beberapa tempat seperti kaki. Perhatikan konsumsi makanan yang mengandung tinggi purin seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut. Jenis makanan tersebut justu memicu asam urat.
Nah, seperti apa gejala serta penyebab dan faktor pemicu penyakit asam urat? Berikut ini ulasannya yang sudah dirangkum oleh Ngopibareng.id.
Definisi Penyakit Asam Urat
Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat terjadi pada sendi mana pun, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.
Pada kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Akan tetapi pada kondisi tertentu, asam urat dapat menumpuk akibat tubuh menghasilkan asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau mengalami gangguan dalam membuang kelebihan asam urat.
Kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menyebabkan pembentukan kristal di sendi. Kristal ini akan memicu peradangan, sehingga penderita akan mengalami gejala nyeri dan bengkak pada sendi, biasanya di kaki.
Selain di sendi, kristal asam urat juga bisa terbentuk di ginjal dan saluran kemih. Kondisi tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal atau menyebabkan batu ginjal atau batu saluran kemih. Bahwa, meski disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), tidak semua orang dengan hiperurisemia mengalami penyakit asam urat.
Penyebab Penyakit Asam Urat
Berikut merupakan hal yang menjadi penyebab penyakit asam urat, antara lain:
1. Makan makanan yang berzat purin tinggi yang dikonsumsi, seperti jeroan hewan, hidangan laut, dan daging merah.
2. Terlalu banyak mengonsumsi minuman dengan gula tinggi dan minuman beralkohol.
3. Menggunakan obat-obatan dengan jenis tertentu, seperti obat pengencer darah, obat penghambat enzim, dan obat-obatan kemoterapi.
4. Memiliki riwayat penyakit asam urat pada anggota keluarga.
Gejala Penyakit Asam Urat
Adapun beberapa gejala pada penyakit asam urat yang umum terjadi, di antaranya:
1. Sendi mendadak terasa sangat sakit.
2. Kesulitan untuk berjalan akibat sakit yang mengganggu, khususnya di malam hari.
3. Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam beberapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, serta muncul warna kemerahan pada kulit sendi.
4. Saat gejala mereda dan bengkak pun mengempis, kulit di sekitar sendi yang terkena akan tampak bersisik, terkelupas dan terasa gatal.
5. Meski gejala penyakit ini bisa mereda dengan sendirinya, harus tetap dilakukan pengobatan untuk mencegah risiko kambuh dengan tingkat gejala yang meningkat.
Faktor Risiko Penyakit Asam Urat
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar asam urat sehingga orang berisiko mengalami asam urat, berikut faktor pemicunya:
1. Konsumsi makanan dan minuman tinggi purin berlebih
Penyebab asam urat tinggi yang paling umum berasal dari makanan atau minuman tinggi purin. Pasalnya, asupan purin berlebih dari makanan dapat semakin menambah kadar purin alami di dalam tubuh.
Semakin banyak purin di tubuh, semakin banyak pula zat asam urat yang akan terbentuk, hingga dapat menumpuk di persendian. Berbagai makanan yang dapat menjadi penyebab asam urat, yaitu:
a. Alkohol.
b. Minuman dan minuman mengandung pemanis.
c. Sayuran yang mengandung purin tinggi, seperti bayam dan asparagus.
d. Daging merah.
e. Jeroan.
f. Makanan laut (seafood), seperti tuna, sarden, teri, dan kerang.
2. Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami sakit asam urat, yaitu diuretik dan beberapa obat lain yang biasa digunakan untuk mengobati hipertensi, seperti beta blockers dan ACE inhibitors, serta aspirin dalam dosis rendah, karena penggunaan zat tersebut dapat membuat kadar asam urat dalam tubuh semakin tinggi, akibatnya orang akan buang air terus menerus dan akhirnya membuat cairan dalam tubuh kurang dan menghambat proses pembuangan asam urat oleh ginjal.
3. Penyakit atau kondisi medis tertentu
Pasalnya, beberapa kondisi medis juga dapat memengaruhi cara ginjal dalam menyaring asam urat atau dapat menyebabkan asam urat diproduksi lebih banyak. Berikut beberapa kondisi medis tersebut:
a. Penyakit ginjal
American Kidney Fund menyebut, penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya dalam menyaring limbah, termasuk asam urat. Kondisi ini menyebabkan asam urat tidak dapat keluar dengan maksimal sehingga menumpuk di persendian.
b. Diabetes
Diabetes merupakan penyakit yang terjadi ketika kadar glukosa darah berada di atas normal, baik karena kurangnya insulin atau resistensi terhadap insulin. Penelitian menunjukkan bahwa resistensi insulin dapat menyebabkan kadar asam urat tinggi. Selain itu, resistensi insulin juga dikaitkan dengan obesitas dan hipertensi, yang juga menjadi faktor risiko asam urat lainnya.
c. Psoriasis
Memiliki psoriasis dan psoriasis arthritis bisa menjadi penyebab seseorang mengalami asam urat. Dilansir dari Arthritis Foundation, bahwa psoriasis dan psoriasis arthritis, asam urat dianggap sebagai produk sampingan dari pergantian sel kulit yang cepat dan peradangan sistemik.
Selain itu, beberapa kondisi medis lainnya pun disebut dapat menjadi penyebab asam urat menjadi tinggi, seperti:
•Sleep apnea
•Penyakit jantung
•Hipotiroidisme
•Tekanan darah tinggi atau hipertensi
•Beberapa jenis kanker
•Beberapa kelainan genetik yang langka
4. Pertambahan usia dan jenis kelamin pria
Penyakit asam urat lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, karena wanita memiliki kadar asam urat yang lebih rendah daripada pria. Meski demikian, kadar asam urat wanita pasca menopause dapat meningkat mendekati level pria.
5. Riwayat keluarga mengalami asam urat
Terkadang, faktor keturunan yang diwarisi dari orangtua atau keluarga membuat ginjal tidak dapat mengeluarkan zat asam urat sebagaimana mestinya, hingga menjadi penyebab terjadinya penyakit asam urat, terutama jika anggota keluarga memiliki riwayat penyakit yang sama.
6. Berat badan berlebih atau obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas juga bisa menjadi faktor penyebab seseorang terkena asam urat,karena seseorang yang obesitas akan menghasilkan lebih banyak insulin.
Kadar insulin di dalam tubuh yang jumlahnya berlebihan dapat menghambat kerja ginjal dalam membuang asam urat. Asam urat yang tidak bisa terbuang ini akhirnya akan menumpuk dan membentuk kristal di persendian.
7. Kekurangan cairan atau dehidrasi
Kekurangan cairan atau dehidrasi merupakan salah satu faktor penyebab kadar asam urat mudah melonjak tinggi, karena asupan air yang cukup dapat membantu meningkatkan pembuangan asam urat berlebih. Sebaliknya, bila kekurangan cairan dapat mengurangi pembuangan asam urat melalui urine.
8. Pernah mengalami cedera atau baru operasi
Cedera pada sendi atau baru saja melakukan operasi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat. Namun, hal tersebut umumnya dikaitkan dengan penyebab terjadinya serangan asam urat, terutama jika sebelumnya sudah terbentuk kristal asam urat di persendian tubuh.
9. Jarang berolahraga
Jarang berolahraga juga menjadi salah satu faktor penyebab asam urat muncul. Pasalnya jarang olahraga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami berat badan berlebih, atau bahkan obesitas yang dapat menjadi pemicu asam urat.
Cara Mencegah Penyakit Asam Urat
Meski begitu, penyakit asam urat dapat dicegah dengan beberapa cara, seperti:
1. Menghindari makanan yang mengandung zat purin tinggi.
2. Perbanyak minum air putih.
3. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
4. Minum kopi secukupnya.
5. Konsumsi buah yang memiliki antioksidan tinggi.
6. Menghindari obesitas.
7. Rutin melakukan olahraga.