Awas Anggur Muscat dari Cina Tercemar Pestisida, masih Amankah Dikonsumsi?
Bentuknya buahnya besar-besar montok. Warnya hijau merona. Siapa yang tak tergoda dengan anggur muscat ini. Meski buahnya tampak berkelas, namun ternyata keberadaan anggur muscat ini juga dijual di pasar-pasar tradisional. Tak hanya di supermarket atau toko buah yang premium saja. harga per kilo anggur muscat ini di pasar tradisional sekitar Rp 60 ribu.
Namun, di balik buahnya yang hijau merona dan montok ini, buah impor asal Cina ini diklaim mengandung residu pestisida yang diklaim di atas ambang batas. Residu pestisida yang dianggap berbahaya itu salah satunya salah satunya klorpirifos. Kandungan ini diklaim bisa dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen.
Laporan ini soal residu berbahaya di anggura Cina muscat ini dipublikasikan oleh Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) dan Yayasan Konsumen Thailand 24 Oktober yang lalu.
Sampel anggur yang diuji diambil dari berbagai sumber, termasuk pasar tradisional, ritel, dan pedagang kecil. Dari hasil pengujian, diketahui bahwa anggur-anggur tersebut mengandung pestisida berbahaya yang terserap hingga ke dalam buah, membuat anggur tampak lebih segar dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pihak lembaga penguji mengingatkan bahwa residu pestisida ini tidak dapat dihilangkan hanya dengan mencuci anggur menggunakan air.
Beberapa bahan kimia yang ditemukan dalam anggur tersebut antara lain bifenazate, dinotefuran, fluopyram, boscalid, fluopicolide, pyrimethanil, ametoctradin, tetrakonazol, ethirimol, metrafenone, fludioxonil, bupirimate, isopyrazam, oxathiapiprolin, biphenyl, dan cyazofamid.
Anggur Muscat di Indonesia Aman?
Lalu bagaimana dengan anggur muscat Cina yang beredar di Indonesia? Merujuk dari Badan Pangan, ternyata anggur muscat yang beredar di Indonesia juga tak lepas dari pemantauan.
Merujuk hasil dari sampling Badan Pangan yang dilakukan di tahun 2023 dan 2024, ternyata anggur muscat yang beredar di Indonesia, residu pestisida yang masih terdapat dalam buah ternyata masih di bawah ambang batas BMR (Batas Maksimum Residu). Artinya residu yang pestisida yang terkandung dalam anggur muscat Cina yang beredar di Indonesia, cemaran residunya masih di bawah ambang batas. Aman dikonsumsi.
Kemudian, atas yang terjadi di Thailand itu, Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap anggur shine muscat yang beredar.
Selain itu, Badan Pangan Nasional mewajibkan untuk mencantumkan "Petunjuk Penyajian". Isinya berupa imbauan untuk mencuci sebelum dikonsumsi.
Pencucian tersebut sangat penting untuk mengurangi risiko adanya residu/cemaran lain yang masih tertinggal di permukaan buah, mengingat anggur merupakan komoditas yang dapat langsung dikonsumsi tanpa pengupasan.
Bahaya Residu Pestisida
Adanya residu pestisida dalam makanan, termasuk dalam sayur dan buah merupakan masalah utama bagi kesehatan masyarakat.
Residu yang sampai kepada manusia dapat ditinggalkan secara langsung maupun tidak langsung. Makanan yang mengandung residu pestisida jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menimbulkan gangguan kesehatan.
Pada tingkat ekstrim, residu pestisida dapat menyebabkan kematian. Sedang pada kadar di bawahnya, residu pestisida ini menyebabkan sakit perut dan muntah.
Gejala keracunan akut pada manusia akibat konsumsi residu pestisida adalah paraestesia, tremor, sakit kepala, keletihan, perut mual, dan muntah. Efek keracunan kronis yang terjadi pada manusia akibat konsumsi residu pestisida adalah kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf, sistem imunitas, dan sistem reproduksi.