Awas Ada Rest Area Copet di Terminal Tirtonadi Solo
Sudah menjadi kebiasaan, menjelang arus mudik lebaran, banyak instansi yang menyediakan rest area atau tempat peristirahatan di lokasi-lokasi yang dianggap strategis. Bisa di pinggir jalan, stasiun atau bahkan di terminal. Tak terkecuali di Terminal Tirtonadi Solo. Namun yang membedakan, rest area di Terminal Tirtonadi ini namanya rest area copet.
Dilansir dari akun Instagram Terminal Tirtonadi, @officialtirtonadi, di terminal ini, ada tempat peristirahatan yang "khusus disediakan" untuk para copet. Rest area ini disediakan mulai Selasa 28 Mei.
Kepala Terminal Tirtonadi, Joko Sutriyanto, mengatakan bahwa adanya tempat peristirahatan copet atau posko copet ini telah tersedia sejak tiga tahun lalu.
"Tempat peristirahatan copet atau posko copet ini mulai ada tahun 2016. Itu kami masih ikut di Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Ada bentukan dari Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo," ujar Joko saat seperti dikutip dari Kompas.com.
"Saat itu ada satuan tugas (satgas) anti-copet dan kebetulan launching-nya di terminal Tirtonadi," kata dia.
Joko mengungkapkan, karena posko copet ini menjadi ikonik di Terminal Tirtonadi, pihaknya kemudian membiasakan memasang posko ini jelang mudik Lebaran dan jelang Natal dan Tahun Baru.
Tempat selfie
Menurut Joko, penamaan posko memang terdengar unik, sebab tempat ini malah sering dijadikan spot selfie oleh pejabat dan pengunjung terminal. Padahal, fungsi posko copet ini juga diinisiasi untuk mengurangi, bahkan menghindari aksi pencopetan.
"Posko ini setiap tahunnya dapat meminimalisasi adanya copet yang berkeliaran di Terminal Tirtonadi. Supaya penumpang merasa aman dan nyaman bila berada di terminal ini," ujar Joko.
Meski begitu, apabila suatu saat ada pencopet yang tertangkap oleh petugas terminal, petugas akan menggiring pelaku ke posko ini sembari dimintai keterangan lebih lanjut.
"Ya saya eksekusi, saya tali (ikat) di situ, biar dia malu dilihat orang banyak. Baru kemudian malingnya dilaporkan ke pihak yang berwajib atau kepolisian," kata Joko.
Menurut Joko, orang Jawa lebih takut dengan hukuman jera berupa rasa malu daripada hukuman fisik atau rasa sakit. Oleh karena itu, petugas Terminal Tirtonadi berharap dengan adanya posko copet ini aksi pencopetan berhasil diatasi, karena para pencopet malu dengan aksinya.