Awan Pamungkas; Formulasi Insting Synesthesia Awan
Tidak hanya fokus dalam dunia musik bersama band lokal bernama Gutswell dengan genre alternatif rock, Awan Pamungkas juga mulai menyenangi dunia seni gambar. Kesehariannya yang bekerja sebagai desainer grafis, tak ayal mengantarnya pada lingkungan seni rupa jua. Sepertinya selama ini benar, bahwa dunia, lebih tepatnya dunia seni dan sastra, memang sempit. Temannya itu, juga temannya itu, juga temannya itu, dan seterusnya. Lingkaran pergaulan tersebut akhirnya memunculkan perasaan Awan untuk mencoba hal yang sama saat melihat keseruan teman-temannya berkarya seni gambar.
"Kok asyik sih, kepingin aku nggambar," katanya. Tahun 2008, Awan mulai berkarya visual secara otodidak, baik itu desain grafis maupun seni gambar.
Kecintaannya pada sastra dan seni, membulatkan tekad Awan untuk membuka sebuah warung di tahun 2018. Bukan warung biasa. Ia membuat ruang nirmana yang memiliki konsep matang, AD-ART, buku-buku, serta aktif membuat acara yang berhubungan dengan buku. Hal baik tersebut mendapat perhatian dari sebuah kolektif di Pasuruan, bernama Komunitas Guru Seni dan Seniman Pasuruan (KGSP). Mereka menyadari potensi yang dimiliki oleh Awan dan mengajak bergabung dalam kepanitiaan komunitas tersebut. Sebagai sosok yang menaruh banyak minat pada dunia seni, tentu saja Awan menyambut gembira dan antusias ajakan mereka.
Perjalanan seni gambar Awan akhirnya dimulai. Ia yang awalnya mengikuti perkembangan Pameran Gandheng Renteng dari tahun ke tahun sebagai orang luar, terhitung mulai Gandheng Renteng #10, lelaki bertato tapi berhati lembut itu resmi senantiasa terlibat aktif, baik sebagai seniman maupun sebagai panitia di berbagai program acara yang diadakan KGSP. Awan dalam wawancara mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang telah mengajak dan memasukkannya dalam lingkungan ini.
Pada pameran bertajuk 'Berlabuh Sukacita', Awan menggunakan media kanvas, karena ia ingin mengisi dan memenuhi rasa puasnya bermain dengan media kanvas, ditemani akrilik, cat semprot dan ballpoint, segala tools yang dimiliki olehnya. Pameran bersama berenam tersebut akan dilaksanakan pada 13-20 Mei 2023 di Dewan Kesenian Malang (DKM) yang berisikan seniman antara lain Awan Pamungkas, Garis Edelweiss, Saiful Ulum, Sihabudin, Wahyu Nugroho dan Yoes Wibowo.
Karya-karya seni gambar Awan yang memiliki suasana puitis, berangkat dari sebuah formula yang ia buat sendiri sebagai pecinta dan pencipta seni musik dan gambar. Maksud dalam formula tersebut, Awan yang berfokus di dunia musik juga menciptakan lagu, menjadi modal awal dalam berkarya gambar. Proses-proses dalam pembuatan lagu tersebut ia tuangkan ke dalam karya gambar, misalnya pemilihan chord dasar mayor atau minor, nuansa lagu, lirik yang sederhana, karakter musik, dan seterusnya. Sehingga secara sadar, desainer grafis di salah satu stasiun radio lokal tersebut dalam proses berkarya akan menghasilkan 2 wujud karya seni, yaitu sebuah lagu beserta visualnya (seni gambar).
Awan melanjutkan penjelasan formulanya, bahwa proses berkaryanya begini; - membuat musik yang dimulai dari dasar, fundamen, dan pondasinya terlebih dahulu, seperti nuansa, pemilihan chord, dan karakter musik, - selanjutnya dibuat menjadi karya visual, - terakhir membuat karya musiknya secara matang hingga selesai. Jadilah karya seni yang diciptakan oleh Awan.
Tentu proses penciptaan karya seni tidak semudah tulisan di atas. Mencipta pada dasarnya adalah melahirkan sesuatu. Walaupun tidak menutup kemungkinan proses kelahiran itu diwarnai oleh derita, rasa duka, atau bahkan rasa takut, namun ke semuanya akhirnya bermuara pada rasa suka cita (Sahman, 1993). Mencipta dalam arti keberhasilan menampilkan sesuatu yang akan menimbulkan rasa suka cita. Dalam hal ini, Awan Pamungkas secara sadar sedang merayakan suka citanya dengan mencipta, baik dalam karya seni visual maupun audio. Rasa suka cita yang bersifat spiritual, yang berada di atas yang bersifat ragawi, materiil, lahiriah, apalagi suka cita yang hanya bersifat sementara.
Bagaimana Awan mewujudkan formulasi insting synesthesianya? Selengkapnya di pameran seni ber-enam 'Berlabuh Sukacita' yang akan dibuka pada 13 Mei 2023 pukul 19.00 WIB di Dewan Kesenian Malang (DKM), Jl. Majapahit No. 3, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119.
*Kharisma Nanda Zenmira, penulis seni di Pasuruan
Advertisement