Perjuangan Kepala Desa Mengedukasi Warga untuk Vaksinasi Covid-19
Sejak awal pandemi Covid-19 Banyuwangi Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menjadi salah satu desa yang paling tinggi dalam penyebaran Covid-19.
Saat itu, Desa Kalirejo juga langganan di urutan pertama desa dengan penyebaran Covid-19 tertinggi di wilayah Kecamatan Kabat. Bahkan, pada bulan Juli, 2021 lalu, dalam tiga hari ada lima warga Desa Kalirejo yang meninggal dunia akibat covid-19.
Penyebaran Covid-19 di Desa Kalirejo ini relatif cepat karena letak geografisnya yang berada di perbatasan antara Kecamatan Kabat dan Kecamatan Banyuwangi Kota. Desa Kalirejo ibarat benteng sekaligus wilayah transisi antara wilayah kota dengan desa. Setiap aktivitas warga mulai belanja kebutuhan sehari-hari maupun untuk urusan kerja semuanya lebih banyak di kota.
“Di Desa Kalirejo juga terdapat banyak perumahan yang warganya bekerja di wilayah kota. Sehingga penyebaran Covid-19 sangat tinggi. Berbeda dengan wilayah pedesaan, penyebaran Covid-19 relatif sangat kecil,” ungkap Kepala Desa Kalirejo, Eva Tristian Elti, Senin, 11 Oktober 2021, saat berbincang dengan Ngopibareng.id di Kantor Desa Kalirejo.
Kondisi ini menjadi pelecut bagi Pemerintahan Desa Kalirejo untuk mencari solusi agar penyebaran Covid-19 di Desa ini bisa ditekan. Kampanye penerapan protokol kesehatan terus dimasifkan. Pemerintah Desa Kalirejo juga menggenjot pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
“Begitu ada sosialiasi vaksin Covid-19, dari situ saya berpikiran kalau ada vaksin pasti bisa berkurang (penyebaran Covid-19),” jelasnya.
Di awal pelaksanaan vaksinasi, tingkat kehadiran masyarakat masih belum menggembirakan. Dari jumlah undangan vaksinasi yang disebar kepada masyarakat, yang datang untuk melakukan vaksinasi tidak sampai separuhnya.
Kepala desa yang juga ibu dari penyanyi Danang ini kemudian memutar otak mencari formula guna menyadarkan warganya agar mau melaksanakan vaksinasi. Dia pun memutuskan untuk turun bertemu langsung dengan masyarakat.
Dia mulai melakukan pendekatan kepada warganya dengan memberikan pemahaman akan pentingnya vaksinasi dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Komunikasi dengan masyarakat terus dibangun agar tercipta kesadaran untuk melakukan vaksinasi. Dia bertemu warga dari rumah ke rumah demi membujuk warganya mau melakukan vaksinasi Covid-19.
“Saya sosialisasi masuk ke pengajian ibu-ibu, lansia juga kita dekati agar mau melakukan vaksin,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dia juga datang pada setiap acara paguyuban RT dan RW yang dihelat setiap bulan. Kepala Desa perempuan ini memberikan motivasi pada para Ketua RT dan RW agar tidak bosan-bosan untuk mengedukasi warga akan pentingnya vaksin. Pendekatan kepada masyarakat juga dilakukan melalui Kader Posyandu. Ibu-ibu hamil diberikan pengertian bahwa vaksin benar-benar penting dan juga aman.
Pemerintah Desa Kalirejo juga terus mempromosikan penggunaan aplkasi PeduliLindungi. Dalam setiap kesempatan, Eva selalu menyampaikan kepada masyarakat tentang penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini.
“Mulai di pengajian, kader posyandu, Posbindu, Linmas, kita ajak untuk bareng-bareng memberikan motivasi dan pemahaman kepada warga untuk melakukan vaksinasi. Dengan sosialiasi itu masuk, efektif, besoknya akhirnya datang semua,” tandasnya.
Setiap kali Desa Kalirejo mendapatkan jatah vaksinasi dari Pemkab Banyuwangi, Dia merapatkan barisan. Kepala Dusun diminta melibatkan Ketua RT untuk ikut aktif. Kepala dusun dan RT harus segera kembali melakukan pendataan warga yang belum melakukan vaksin. Warga yang belum mendapatkan suntikan vaksin terus dibujuk dengan memberikan pemahaman agar bersedia melakukan vaksin.
“Ada warga yang harus didatangi berkali-kali baru akhirnya mau divaksin,” katanya.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di kantor desa. Bagi warga yang tinggal jauh dari kantor desa, disediakan kendaraan untuk menjemput warga. Bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, dan juga kader Posyandu warga yang rumahnya jauh dari kantor desa dikoordinir untuk kemudian dijemput dengan kendaraan operasional desa.
“Di Desa Kalirejo terdapat tiga dusun, masing-masing Dusun Kepuh Wetan, Dusun Jurang Jeru, dan Dusun Krajan. Kalau yang jauh seperti Dusun Krajan dan Dusun Jurang Jeru kita jemput,” terangnya.
Banyak Kendala
Diakuinya, dalam proses edukasi untuk mengajak masyarakat melakukan vaksinasi banyak menemui kendala. Yang paling sulit, menurutnya adalah kelompok sasaran lansia. Rata-rata mereka mengaku takut untuk melakukan vaksinasi.
Padahal, bagi lansia dan kelompok sasaran disabilitas disediakan layanan vaksinasi jemput bola. Khususnya bagi mereka yang tidak bisa datang ke lokasi vaksin. Bagi lansia yang bersedia dijemput, telah disiapkan petugas penjemputan.
“Bahkan ada yang sampai digendong,” terangnya.
Hingga saat ini, pelaksanaan vaksinasi di Desa Kalirejo murni dilakukan bersama Puskesmas. Dengan pelaksanaan sosialisasi yang intensif, vaksinasi di Desa Kalirejo berjalan dengan baik. Per 7 Oktober 2021, dari total sasaran vaksinasi sebanyak 4.725 orang, yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama sudah sebanyak 2.060 orang atau setara 43, 60 persen.
Angka ini merupakan hasil pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan desa bersama Puskesmas. Secara riil, menurutnya angka warga Desa Kalirejo yang sudah melakukan vaksinasi dipastikan lebih besar. Karena mayoritas warga yang tinggal di perumahan sudah melakukan vaksinasi di luar Desa Kalirejo. Sehingga datanya tidak terinput sebagai warga Kalirejo yang sudah melakukan vaksinasi.
“Karena warga yang tinggal di perumahan hampir semuanya sudah melakukan vaksin di kantornya, di tempat kerjanya,” jlentrehnya.
Saat ini, meskipun Banyuwangi berada pada level 2 PPKM, Desa Kalirejo tidak mau mengendorkan penerapan protokol kesehatan. Operasi yustisi tetap rutin dilakukan baik siang maupun malam. Biasanya operasi yustisi digelar di jalan-jalan poros Desa.
“Sasarannya masyarakat yang tidak menggunakan masker. Kita beri sanksi nyanyi, dan diberikan masker. Jadi sambil pembagian masker bagi masyarakat yang tidak memiliki masker,” katanya mengakhiri perbincangan.
Advertisement