Awal Penciptaan Bumi, Kisah Al-Ghazali dalam "Mukasyatul Qulub"
Dalam kitab Mukasyafatul Qulub, Imam Al-Ghazali menuliskan bahwa makhluk Allah yang pertama kali diciptakan adalah mutiara raksasa. Lalu Allah pandang mutiara itu dengan pandangan keagungan-Nya. Seketika berubah menjadi dua bagian, ada yang tetap membeku, ada yang mencair.
Lalu Allah pandang mutiara yang membeku itu dengan pandangan rahmat Nya, seketika berubah menjadi Arasy. Lalu Allah tempatkan Arasy itu di atas bagian mutiara yg mencair .
Inilah yang dimaksud dengan firman Allah Ta'ala:
وكان عرشه على الماء
"Dan Arasy Nya berada di atas air"
Tiba-tiba Arasy terguncang hebat, lalu Allah tuliskan di atasnya:
"لااله الاالله محمدرسول الله"
Seketika Arasy pun menjadi tenang. Di sini kita wajib bersyukur, menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Nama beliau tertulis di atas Arasy bersanding dengan nama Allah azza wa jalla.
Sementara itu air yang berada di bawah Arasy, dari tepukan dan gelombang yang ditimbulkannya keluar asap dan buih-buih raksasa. Dari asap itu Allah ciptakan tujuh lapis langit. Sementara dari buih Allah ciptakan bumi serta milyaran planet yang ada di antara keduanya, dalam 6 tahap penciptaan.
Proses penciptaan langit dan bumi ini diabadikan Allah dalam Al-Quran :
ان ربكم الله الذي خلق السموات والارض في ستتة ايام ثم استوى على العرش ( الاعراف :٥٤)
"Sesungguhnya Allah Dzat yg telah menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari (tahapan) , lalu Dia menguasai arasy-Nya"
Alam semesta raya yang begitu besar dan luas belum seberapa jika dibandingkan denan besar-Nya arasy dan kursi-Nya rabbul Izzah Allah jalla jalaluh.
Jika Arasy dan kursiNya begitu besar, bagaimana dengan besarNya.
Allahu Akbar.
Allah maha besar.
Sungguh tidak pantas sedikit pun, jika ada hambaNya yang merasa besar, bumi yang kita tinggali saja hanya setitik noktah yang sangat amat kecil jika dibandingkan dengan besarnya alam semesta ini. Lalu manusia sebesar apa? Pantaskah kita merasa sombong di hadapanNya Yang Maha Besar?
Ya rab !! Ampuni kami yang sering kali menganggap kami besar😭😭😭
Demikian disampaikan KH A.Ruhyat Hasby (Kang Uyan) dalam pengajian pagi di facebook. (butiran debu bendera NU)
Advertisement