Awal Musim Tanam, Harga Tembakau di Probolinggo Belum Disepakati
Memasuki awal musim tanam tembakau, para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo meminta segera ada kejelasan kesiapan gudang pabrik rokok untuk menyerap tembakau petani. Kesiapan itu juga dirupakan dengan kesepakatan harga tembakau antara gudang dengan petani.
"Seharusnya sudah ada kejelasan, misalnya daya tampung gudang berapa, harga tembakau dipatok berapa,” kata Ketua APTI Kabupaten Probolinggo, Mudzakkir, Jumat, 4 Juni 2021.
Dikatakan, kesepakatan menjelang masa tanam tembakau itu sangat berpengaruh terhadap petani. Misalnya, gudang siap menyerap tembakau dengan harga mahal diyakini akan mendongkrak semangat petani menanam tembakau.
“Nah, sekarang ini sampai memasuki masa tanam ternyata belum ada kejelasan harga tembakau,” kata Mudzakkir.
Karena itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo belum bisa memastikan harga tembakau. “Dinas terkait sebaiknya segera berkoordinasi dengan pihak gudang guna menentukan harga tembakau musim ini. Sehingga ada jaminan ketika petani mulai menanam tembakau,” katanya.
Seperti diketahui, ribuan petani di tujuh kecamatan di belahan timur Kabupaten Probolinggo menggantungkan ekonominya dari bertanam tembakau di musim kemarau. Tujuh kecamatan itu memang secara agroklimat (lahan dan cuaca) dinilai cocok ditanami tembakau jenis Paiton Voor Oogst (Paton VO) sejak masa kolonial Belanda.
Mudzakkir meminta agar Pemkab Probolinggo segera mengundang gudang-gudang pabrik rokok yang selama ini rutin menyerap tembakau para petani. “Kalau gudang menyatakan siap menyerap seluruh tembakau, ya harus ditentukan harganya berapa,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami mengatakan, hingga saat ini ia memang belum bisa memastikan harga tembakau.”Kami akan mengundang gudang-gudang tembakau untuk membahas masalah ini,” katanya.
Taufik mengaku, akan berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. “Mudah-mudahan masalah harga tembakau sudah bisa diputuskan,” katanya.
Berdasarkan catatan, pada musim panen tembakau 2020 silam, sebagian petani tembakau di Probolinggo mengaku kecewa. Soalnya, hasil panen mereka tidak terserap gudang-gudang pabrik rokok. Bahkan sebagian petani berunjuk rasa dengan cara membakar daun tembakau di ladangnya.