Awak KRI Nanggala 402 Ini Belum Sempat Huni Rumah Barunya
Sertu EKL Ryan Yogie Pratama adalah satu dari 53 nama prajurit TNI yang terjebak dalam kapal selam KRI Nanggala 402 milik TNI AL sejak Rabu 21 April 2021 pagi. Ia merupakan operator sonar 1 kapal selam tersebut.
Sertu EKL Ryan Yogie Pratama, awak kapal selam Nanggala 402 itu mempunyai rumah di Mojokerto yang saat ini belum dihuni. Rumah yang berada di blok C nomor 12 perumahan Green Puri Residence itu dibeli sejak tahun 2018.
Sertu Yogie merupakan pria kelahiran Palembang, ia menikah dengan Alma Hayana Hamid, perempuan asal Sidoarjo Jawa Timur. Mereka mempunyai seorang anak perempuan berusia 10 bulan.
Istri Sertu Yogie mendaftar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jakarta pada tahun 2020. Saat ini istri Sertu Yogie berstatus PNS yang bertugas di Mabes TNI Jakarta.
Sertu Yogie menjadi prajurit TNI sejak tahun 2011. Kemudian pada tahun 2016 melanjutkan pendidikan di kapal selam selama 9 bulan. Dia tercatat di kesatuan kapal selam angkatan 51 tahun 2016.
Sejak menikah, Sertu Yogie tinggal bersama mertua di Sidoarjo. Dia berencana menempati rumah yang sudah dibeli di Mojokerto bersama anak dan istrinya pada tahun 2020. Namun, rencana itu gagal karena istrinya menjadi seorang PNS yang berdinas di Mabes TNI Jakarta.
"Waktu punya rumah di sini istrinya belum bekerja. Setelah anak lahir rencana mau tinggal di sini, ternyata istrinya daftar jadi PNS di Jakarta dan diterima, jadi kerjanya di Jakarta, di Mabes TNI," kata Praka KLK Agus Eko, teman dan juga tetangga Sertu Yogie yang juga sebagai awak kapal selam di KRI Nagapasa 403, Minggu, 25 April 2021.
Agus menjelaskan, sebelum berangkat berlayar, Sertu Yogie sempat berkunjung ke rumahnya yang ada di Mojokerto untuk membersihkan halamannya.
"Waktu itu hari libur, saya lihat halamannya kok bersih. Beliau memang kadang ke sini kalau lagi weekend," ujarnya.
Menurut Agus, sosok Sertu Yogie ini dikenal cekatan dan tegas saat bertugas. Di KRI Nanggala 402 dia menjadi operator Sonar 1, tapi saat kembali ke rumah, Yogie merupakan sosok bapak bagi seorang anak perempuannya.
"Setiap hari ketemu di kantor, orangnya baik, tegas dan bertanggung jawab," ujar Agus.
Agus sendiri pernah menjadi awak kapal selam KRI Nanggala 402 saat masih pendidikan sekolah kapal selam. Namun setelah lulus, dia menjadi awak kapal selam KRI Nagapasa 403 di bagian operator senjata.
"Pernah (menjadi awak kapal selam KRI Nanggala 402) saat pendidikan tahun 2016 cuma tidak layar jauh. Setelah itu saya di KRI Nagapasa bagian operator torpedo," tandasnya.
Advertisement