Australia dan China Memanas, Wechat Blokir Pesan PM Morrison
Aplikasi media sosial yang bermarkas di China, Wechat, memblokir pesan Perdana Menteri Scott Morrison, di tengah memanasnya hubungan Australia dan China. Sebelumnyam China mengunggah cuitan tentang tentara Australia yang memegang pisau penuh darah di leher anak Afghanistan.
Diketahui, Morrison mengunggah status di Wechat untuk mengkritik "gambar yang salah", sambil memuji komunitas China di Australia, dilansir dari Reuters.
Dalam pesannnya, Morrison juga mempertahankan posisi Australia yang sedang melakukan penyelidikan atas tindakan unit khusus yang berada di Afghanistan. Mereka dituduh terlibat dalam pembantaian warga sipil. Morrison menyebut jika Australia akan berhadapan dengan "isu yang berduri" dengan cara yang transparan.
Namun, pesan yang diunggah Selasa itu telah diblokir oleh Wechat pada Rabu petang, dengan catatan yang dibuat oleh "Pusat Operasi Resmi Kantor Wixin". Dalam pesannya, Wechat mengatakan jika konten tak bisa dilihat karena melanggar aturan, termasuk mendistorsi peristiwa bersejarah, dan membingungkan publik.
Tencent, pemilik Wechat belum merespon konfirmasi dari Reuters.
Diketahui sebelumnya, militer Australia diduga membunuh 39 tahanan tak bersenjata dan penduduk sipil Afghanistan. Salah satu komandan seniornya dilaporkan memaksa tentara junior untuk membunuh tahanan yang tak bersenjata. Laporan itu muncul dari hasil penyelidikan selama empat tahun.
Minggu lalu, Australia mengumumkan bahwa 19 tentara aktif akan segera didakwa kasus kriminal.
Di tengah informasi ini, Beijing lantas mengunggah foto seorang tentara Australia yang memegang pisau berdarah di leher anak Afghanistan. Status yang diunggah juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian diebut sebagai manipulatif dan disinformasi.
Namun China menolak seruan Morrison untuk meminta maaf atas unggahan foto tersebut. (Rtr)
Advertisement