Australia Ajak Indonesia Maju Bidding Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Federasi sepak bola Australia menjalin kesepakatan dengan Indonesia untuk maju dalam bidding Piala Dunia 2034.
"Federasi Sepak Bola Australia memastikan telah berdiskusi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengenai kemungkinan mengajukan lamaran bersama untuk (menjadi penyelenggara) Piala Dunia FIFA 2034," tulis FFA dalam email kepada Reuters seperti dikutip dari Antara.
"Lamaran bersama Indonesia-Australia juga sudah dibahas dalam Pertemuan Dewan Federasi Olahraga ASEAN pekan lalu di Laos."
Pernyataan FFA itu muncul beberapa hari setelah Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menyatakan bahwa sepuluh negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, akan mengajukan lamaran menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia, dalam jumpa pers di Bangkok akhir pekan lalu.
FFA menyatakan pihaknya menggarisbawahi tawaran bersama Asia Tenggara itu telah didukung pada KTT ASEAN silam itu.
"FFA menyambut kesempatan berdiskusi lebih jauh untuk Piala Dunia FIFA 2034 bersama para anggota ASEAN di kawasan itu," tulis FFA.
Dukungan Ketua DPR
Upaya Australia dan Indonesia untuk mengajukan proposal dalam bidding tuan rumah Piala Dunia 2034 mendapat dukungan dari Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengungkapkan bahwa dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-34 yang saat ini tengah digelar di Bangkok, Thailand, sepuluh negara ASEAN termasuk Indonesia telah mengajukan tawaran bersama untuk menggelar Piala Dunia 2034.
Namun Bamsoet melihat ada kesempatan bagus untuk Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia dalam waktu dekat, Piala Dunia tahun 2022. Saat ini Qatar yang telah ditetapkan sebagai tuan rumah ajang sepakbola terbesar itu tengah didera permasalahan.
Seperti diketahui, Prancis tengah menyelidiki mantan Presiden Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Michael Platini. Penyelidikan menitikberatkan kepada intervensi Prancis yang melibatkan Platini dan mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, atas dugaan skandal suap untuk menjadikan Qatar tuan rumah Piala Dunia 2022.
"Sebagai sahabat, Indonesia tentu prihatin atas berbagai kejadian yang menimpa Qatar. Kita memang belum tahu seperti apa hasil akhir penyelidikan yang dilakukan Prancis. Apakah tidak ada sanksi apapun, atau justru akan berujung kepada tindakan FIFA menganulir keputusan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022," ujar Bamsoet saat menerima Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI), di Ruang Kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Rabu (26/06/19).
"Sebagaimana pada tahun 1982, FIFA pernah membatalkan Kolombia sebagai host Piala Dunia 1986. Jika seandainya hal itu sampai terjadi lagi pada Qatar, maka Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di benua Asia, bisa mengisi kekosongan host tersebut," imbuhnya, dalam rilisnya.
Bamsoet juga menyebutkan, bahwa langkah tersebut didukung Presiden The Asean Football Federation (AFF), Khiev Sameth. Sebagai sebuah kawasan yang tumbuh dengan pesat, di tahun 2013 saja PDB ASEAN mencapai USD 2,4 triliun dollar, dengan jumlah penduduk lebih dari 639 juta jiwa," ungkap bendahara umum DPP Partai Golkar periode 2014-2016 ini.
"Konektivitas masyarakat ASEAN juga sangat tinggi, transportasi dari satu negara ke negara lainnya sangat mudah, baik menggunakan jalur darat, laut, maupun udara. Tidak perlu ditanya mengenai kebudayaan, karena semua sudah tahu bagaimana kayanya kebudayaan dan kesenian masyarakat ASEAN," tutur Bamsoet.
Advertisement