Aurum Magma, Frame Pertama Alberto Contador - Ivan Basso
Industri sepeda kian ramai. Selain pabrikan mainstream seperti Specialized, Trek, Cannondale Cervelo, Wilier, Factor dan lainnya, ada banyak builder frame independen seperti Ritte, Appleman, Cherubim dari Jepang, dan Bread Winner.
Nah, kali ini mantan pembalap dunia worldtour yang membuat sepeda. Akhirnya, setelah penantian panjang sejak Januari 2020, sepeda milik Alberto Contador dan Ivan Basso dilaunching Selasa, 29 September 2020.
Jadi sepeda ini lahir dari pengalaman Contador dan Basso bersepeda bersama selama sekitar 31 tahun. Mulai pembalap amatir hingga mencapai tingkat tertinggi, pembalap worldtour.
Menurut postingan instagram Contador di awal tahun 2020, bahwa membuat sepeda jenis allrounder ini sudah dibuat sejak 1,5 tahun lalu. Memang sudah ada teasernya di instagram resmi Alberto Contador dan instagram resmi A_ _ _ _ Bikes bahwa akan dilaunching hari ini.
Dan teka-teki empat garis setelah huruf A akhirnya terjawab juga. Nama sepeda itu adalah Aurum Bikes. Aurum itu artinya emas dalam bahasa latin. Nama tipe sepeda pertamanya adalah Magma.
Magma adalah nama gunung berapi di daerah pegunungan Teide di Tenerife, tempat dimana banyak pembalap melakukan latihan.
“Kami sudah mengendarai berbagai merek dan tipe sepeda selama karier kami. Ada yang hebat di tanjakan, ada yang hebat di datar, ada yang nyaman sekali, ada yang ringan. Kita memimpikan membuat sepeda yang lebih baik dari semua sepeda yang ada dan pernah kita pakai. Inilah Aurum Magma,” tutur Contador.
Magma hanya tersedia dalam pengereman disc brake. Dengan kabel yang tersembunyi dan masuk dari head tube bagian atas. Memiliki geometri yang membuat BB drop sehingga lebih stabil.
Menurut Contador dan Basso, frame itu harus seimbang antara handling, kenyamanan untuk long ride, kaku untuk nanjak terutama saat digenjot off saddle.
“Juga harus reaktif saat membelok di tikungan tajam dengan presisi. Stabil untuk meningkatkan kepercayaan diri saat melahap turunan dalam kecepatan tinggi,” bilang Alberto yang pernah menjadi juara Giro d’Italia 2008 dan 2015 ini.
Aerodinamika
Magma didesain menggunakan teknologi tinggi CFD software dan pengetesan di wind tunnel. Salah satu fitur aerodinamika di Magma yang utama ada di bagian head tube dan downtube menggunakan model D.
Kabel rem masuk ke dalam frame bagian atas head tube langsung dari handlebar. Ini adalah pilihan aero terbaik sekaligus mudah dalam perakitan dan penyetelan.
Jadi semua kabel Di2 dan kabel rem lewat bawah stem lantas masuk ke head tube. Kabel rem depan lantas turun langsung ke garpu depan. Yang pasti, desain ini sangat elegan dan rapi. Tapi tidak menyulitkan mekanik. Frame Magma berbentuk NACA (National Advisory Committee for Aeronautics) airfoil tube. Keuntungannya dalah membuat aerodinamis di wind tunnel. Sayang tidak ada data yang menunjang klaim ini.
Bagian head tube, down tube, dan garpu depan semuanya berbentuk NACA airfoil untuk menonjolkan aerodinamika.
Kenyamanan
Bicara kenyamanan, Magma tidak mengikuti trend dropped seatstay. Tetap dengan desain klasik yakni seatstay menempel dengan top tube. Mirip dengan Cannondale Supersix lama.
Memang dengan dropped seatstay membuat sepeda jadi lebih nyaman. “Dropped seatstay membuat power berkurang saat nanjak karena tidak memiliki lateral stifness yang cukup untuk power saya,” tutur Contador.
Oleh karena itu Aurum Magma menggunakan seatstay yang didesain tipis dipadukan dengan pengaturan lay up karbon yang spesial akan memberikan kenyamanan vertikal dari segitiga belakang ini. Tentu akan memberikan kenyamanan untuk ride jarak jauh.
Menurut Contador, dengan kombinasi ini bisa memberikan kestabilan saat menikung dalam kecepatan tinggi. “Vibrasi dari jalan akan diredam oleh segitiga belakang sehingga membuat traksi roda belakang bertambah,” ujarnya.
Bobot
Dengan bobot frame 805 gram untuk ukuran 54 tanpa warna tentu bukan sebagai frame disc brake paling ringan. Tapi termasuk ringan. Dalam rilis resmi Aurum mengatakan bahwa mereka menggunakan Experience Carbon Technology (ECT) yaitu berbagai jenis karbon digunakan untuk penguatan berbagai bagian dan berbeda tiap ukuran sepeda.
Tingkat kekakuan
Aurum mengklaim bahwa tiap ukuran frame Magma akan mempunyai tingkat kekakuan yang sama. “Ukuran downtube setiap ukuran frame berbeda tapi diskala sehingga mendapatkan tingkat proposi level kekakuan yang sama setiap ukuran. Membuat karakteristik berkedaranya sama setiap ukuran frame,” tutur Basso juara Giro d’Italia 2006 dan 2010 ini.
Aurum Magma menggunakan enam jenis karbon kevlar yang berbeda dengan resin yang berbeda juga. Tujuannya agar mencapai kekakuan, kenyamanan, dan handling yang diinginkan Contador dan Basso.
Menggunakan bottom bracket BB386EVO. Pertemuan antara downtube dan seattube menjadi lebar karena menggunakan bottom bracket lebar 86 mm.
Contador mengatakan bahwa dengan bottom bracket selebar 86 mm ini membuat chainstay harus lebar dikombinasi dengan downtube yang lebar dan seattube juga lebar.
Hasilnya adalah struktur yang kuat untuk efisiensi tenaga pedalling cyclist ke drivetrain. Selain itu juga membuat frame ini bisa dipasangi ban maksimal ukuran 30 mm.
Fitur frame
Frame Aurum Magma menggunakan BB386 EVO bottom bracket dengan seatpost 27,2 mm dan bisa dipasangi grupset mekanikal maupun elektrik.
Kaliper rem menggunakan model flat-mount disc brake. Thru-axle menggunakan ukuran 12 mm dan headset tapered 1-1/8” ke 1-3/8”. Selain menjual frame set saja, Aurum Magma juga dijual secara full bike.
Pilihan pertama dengan grupset Shimano Dura-Ace Di2 disc brake. Dipadukan dengan wheelset Enve SES 3.4 dan Enve kokpit. Pilihan kedua masih menggunakan Dura-Ace, tapi wheelset pakai Lightweight Meilenstein Evo disc brake dengan kokpit Lightweight.
Pilihan ketiga adalah Aurum Magma dipasangi grupset Sram Red AXS dengan wheelset Zipp 303 NSW dan Zipp kokpit. Soal warna ada dua pilihan yaitu Glacial Blue dan Carbon Black.
Untuk harga, silahkan cek ke website Aurum Magma atau instagram mereka. Contador memberi sedikit bocoran, setelah Magma, frame kedua Aurum akan frame sepeda gravel.
Catatan redaksi: Berita ini mengalami revisi pada 29 September 2020, pukul 21:36 WIB.
Advertisement