Attack Rate Tinggi, Gubernur Prihatin Tracing di Surabaya Rendah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, attack rate covid-19 di Surabaya tinggi yakni mencapai 189 per 100 ribu jumlah penduduk. Karena itu Kota Surabaya yang menjadi epicentrum penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Hal itu ia paparkan ketika menerima kunjungan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Kesehatan Letjen TNI (purn) Terawan Agus Putranto, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat Letjen TNI Doni Monardo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu 24 Juni 2020.
"Seringkali kita harus melakukan telaah ke dalam bahwa attack rate di Surabaya ini sudah 189 per 100 ribu jumlah penduduk. Sementara Jawa Timur 25 per 100 ribu, dan nasional 17,8," kata Khofifah.
Lanjut Khofifah, parahnya kondisi Surabaya ini karena ada hal yang memprihatinkan dari upaya penanganan covid-19 di Kota Surabaya.
Salah satunya, tracing yang dilakukan di Kota Surabaya angkanya terkecil dibandingkan daerah lain, atau hanya sebesar 2,8 kasus. Ini artinya hanya mentracing 2-3 orang untuk satu kasus. Padahal, angka idealnya tracing 20-25 orang dalam satu kasus.
"Pada posisi seperti ini lah kami mohon pak Menkopolhukam, Pak Menkes dan Kepala Gugus Tugas Pusat bisa mendapatkan support bahwa semuanya ini bisa kita turunkan. Termasuk jumlah kematian bisa kita turunkan hingga nol," kata gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Advertisement